Kredit Mikro Tumbuh Double Digit
Editor: dedesumeks
|
Sabtu , 02 Sep 2023 - 21:21
BRI Raup Laba Rp 29,56 Triliun
PALEMBANG - Pertumbuhan kredit mikro dan current account and savings account (CASA) yang mencapai double digit mendorong kinerja positif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pada triwulan II 2023. Tercatat, laba konsolidasian bank pelat merah itu tumbuh 18,83 persen secara tahunan menjadi senilai Rp 29,56 triliun. Begitu pula aset yang meningkat 9,21 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 1.805,15 triliun.; Dari sisi penyaluran kredit, BRI berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 1.202,13 triliun. Segmen mikro menjadi penopang utama pertumbuhan intermediasi sebesar 11,41 persen YoY menjadi Rp577,94 triliun. Dengan demikian, porsi kredit mikro sebanyak 48,08 persen terhadap total penyaluran kredit perseroan. Penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga terus meningkat. Hingga akhir triwulan II 2023, porsinya mencapai 84,48 persen dari total kredit atau senilai Rp 1.015,54 triliun."Hal ini menjadi pertama kalinya kredit UMKM BRI menembus di atas Rp 1.000 triliun, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi kredit UMKM mencapai 85 persen di 2024," kata Direktur Utama BRI Sunarso.Khusus untuk perkembangan Holding Ultra Mikro (UMi) telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah pinjaman dan 162 juta nasabah simpanan mikro. Didukung 1.013 unit kantor co-location sentra. Meski demikian, Sunarso memastikan menjaga kualitas kredit yang disalurkan. NPL BRI hingga akhir triwulan II 2023 sebesar 2,95 persen.
Membaik jika dibandingkan dengan NPL pada triwulan II 2022 di level 3,26 persen. Praktis, membuat credit cost bank turun dari 3,11 persen tahun lalu menjadi 2,26 persen. "Tercatat NPL coverage BRI sebesar 248,54 persen," ungkap Sunarso.Menurut dia, pertumbuhan berkelanjutan bank didukung penghimpunan CASA dan efisiensi. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BRI senilai Rp 1.245,12 triliun. Terutama, bersumber pada dana murah yang tercatat tumbuh 10,13 persen YoY menjadi Rp 815,42 triliun. Porsi CASA dari giro dan tabungan tumbuh menjadi 65,49 persen. Sunarso menjelaskan, terdapat dua strategi utama untuk mendorong penghimpunan CASA ke depan. Yakni fokus pada retensi dan akuisisi. Untuk retensi, akan fokus pada transaksi digital, mengoptimalkan value chain nasabah wholesale, serta menggunakan big data untuk memaksimalkan peluang dari nasabah.
"Sedangkan akuisisi, BRI akan menargetkan ekosistem bisnis serta merchant," imbuhnya.Dia juga memastikan likuiditas dan permodalan BRI memadai. Tecermin dari rasio loan to deposit ratio (LDR) sebesar 87,26 persen dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 26,65 persen.
"Ditopang oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat tersebut, BRI optimistis akan mampu mendorong menggerakkan perekonomian nasional melalui pembiayaan dan pemberdayaan UMKM," tandas Sunarso. (jp/fad)