Hapus Pertalite Klaim demi Lingkungan
Editor: Widhy Sumeks
|
Sabtu , 02 Sep 2023 - 20:48
*Tahun 2024 Berganti Pertamax Green 92
SUMSEL - Tahun depan, masyarakat sepertinya harus bersiap-siap membeli BBM Pertamax sepenuhnya. Sebab, Pertamina berencana menghapus Pertalite dari pasaran mulai tahun 2024. Rencana itu sudah diusulkan Pertamina ke pemerintah. Alasannya, Pertamax Green 92 akan lebih baik dari Pertalite lantaran memiliki oktan yang lebih tinggi yakni 92. Dibanding Pertalite yang hanya RON 90. Persoalannya, apakah nanti Pertamax Green 92 akan kembali dapat subsidi oleh pemerintah seperti halnya Pertalite. Jika tidak, maka tentu saja konsekuensinya harganya bakal lebih mahal. Layaknya BBM Pertamax yang dijual saat ini. Diketahui Pertalite sendiri dijual seharga Rp10 ribu per liter, sementara BBM non-subsidi Pertamax Rp13.600 untuk wilayah Sumatera Selatan. Artinya dengan oktan 92 yang sama, Pertamax Green 92 tanpa mekanisme subsidi diperkirakan dijual di kisaran harga yang sama. Sehingga masyarakat sepatutnya harus siap-siap menyiapkan biaya lebih besar untuk BBM. Driver taksi online (taksol) di Palembang, Robi, menyebut hampir semua mobil taksol mengisi dengan Pertalite, dibanding Pertamax. Pertimbangannya jelas, harga pertalie lebih murah dari Pertamax. “Nanti harga Pertamax green itu berapa?,” ujarnya balik bertanya. Sebab menurutnya kalau harganya lebih tinggi dari Pertalite, tentu akan memberatkan mereka.”Kalau seharga Pertamax 92, ya jelas pendapatan kami berkurang. Bahkan bisa minus, jadi kami yang nafkahi aplikasi. Habis di minyak saja,” cetusnya.Dia hanya berharap, jika pun rencana itu terlaksana, harga Pertamax Green 92 itu paling tidak sama dengan Pertalite. “Tapi masyarakat sebagai pengguna ini, mau tidak mau ya harus beli. Dari pada kendaraan tidak berjalan. Seperti premium hilang kemarin, terpaksa pindah pertelite,” tukasnya. BACA JUGA : Aturan KLHK Minimal Ron 91 Ditambahkannya, untuk kendaraan roda empat jelas akan sangat terasa bila beralih dari Pertalite ke Pertamax Green 92, jika harganya lebih tinggi. “Jangankan mobil, motor pun terasa kalau Pertalite hilang digantikan Pertamax semua,” timpal Wahid, driver ojek online (ojol). Sementara pengendara motor di Baturaja, Okta berpendapat rencana Pertamina menghapus Pertalite dan menggantinya dengan BBM jenis baru beroktan lebih tinggi punya tujuan positif. Salah satunya menekan polusi udara dari emisi kendaraan, dengan BBM yang lebih ramah lingkungan. Namun perlu diketahui tak semua pengguna kendaraan orang mampu secara finansial. BACA JUGA : Kabar Teranyar: Pertamina Bakal Hapus Pertalite, Ini BBM Penggantinya Akan lebih baik jika BBM jenis baru harganya masih terjangkau dan tidak selisih jauh dengan Pertalite. “Jangan sampai dengan digantinya Pertalite, pembelian BBM malah memberatkan masyarakat,” ujarnya. Heri, pedagang bensin eceran di Baturaja mengaku Pertalite selama ini cukup diminati pengendara roda dua. Terutama yang dipakai untuk pergi ke kebun. “Karena kalau harus ke SPBU, jaraknya mungkin jauh,” ulasnya. Sementara warga Kelurahan Gunung Ibul, Kota Prabumulih, Raya mengatakan sepanjang harganya terjangkau atau sama seperti Pertalite di SPBU, justru lebih baik.
"Bagus juga, apalagi kalau harganya sama. Harus disubsidi pemerintah juga dong," katanya.Dia berharap jangan sampai nantinya membebani masyarakat dan berdampak bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah jika ternyata harganya jauh lebih tinggi dari Pertalite. Warga lainnya, Arianto berharap Pertamax Green 92 dijual setara Pertalite. Bahkan kalau bisa lebih murah. "Jadi masyarakat senang, polusi udara juga berkurang," harapnya. Dia juga meminta Pertamax Green 92 aman untuk kendaraan.