https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Status Sumsel Masih di Level Siaga

*Pencemaran Udara Masih dalam Ambang Batas

Palembang – Beberapa wilayah di Sumsel sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang cukup hebat. Salah satunya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Namun, Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru, berpendapat, Sumsel belum perlu menaikkan  status Siaga menjadi Awas. “Ya, kita tetap di level Siaga. Tidak perlu dinaikkan menjadi status Awas,” ujar Gubernur kepada wartawan jelang keberangkatannya ke Jakarta usai paripurna, kemarin. Lebih lanjut Deru mengatakan, kalau dalam menurunkan status  Siaga atau Gawat atau Waspada itu tentu harus menilai di beberapa kabupaten/kota lain.
“Jadi tidak bisa di satu daerah atau titik saja.  Kita juga harus membedakan hot spot dan fire spot. Dimana hot spot merupakan bukan titik api. Hanya sebatas titik panas saja bukan titik api. Selain itu, kita juga punya ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara).  Selama ini masih dalam ambang batas saya pikir belum saatnya mengubah status. Jadi statusnya masih Siaga,” ujarnya.
Senada, Wakil Ketua DPRD Sumsel, H Muchendi Mahzarekki.SE juga mengatakan, status kebakaran lahan belum perlu ditingkatkan. “Masih dalam status siagalah. Belum perlu,” tukasnya. Muchendi  juga mengatakan pihaknya bermitra dengan BPBD dan  sudah mengimbau serta mengingatkan BPBD bahwa untuk selalu memonitoring kebakaran hutan dan lahan. “Jadi butuh kerja sama bukan hanya dari  pemerintah provinsi semata tetapi juga dari kabupaten/kota, polisi dan juga TNI,” paparnya. Dengan adanya monitoring yang dilakukan termasuk stakeholder terkait, pihak perusahaan sama-sama menjaga agar keabkaran hutan dan lahan tidak semakin meluas.
“Alhamdulillah kita sudah melihat helikopter yang lalu lalang  untuk mengantisipasi kebakaran lahan. Dan kita juga sudah berjuang bahwa anggaran kita fokuskan untuk mengantisipasi. Tinggal lagi penerapannya di lapangan, tinggal kita berharap bahwa menghadapi  musim kemarau panjang dan El Nino, masyarakat juga bisa bersama-sama antisipasi hal tersebut agar tidak terjadi kebakaran lahan dan hutan,” harapnya.
Mengenai status, Muchendi, menjelaskan belum perlu ditingkatkan. Karena stakeholder yang ada di OKI maupun Kabupaten OI sudah bersiap siaga dalam rangka mengamankan titik api. “Karena semua sudah terpantau di BMKG, sudah terpantau di BPBD titik-titik mana saja yang rawan. Mudah-mudahan dengan siaga ini masih bisa mengamankan kebkaran hutan dan lahan,” tandas Muchendi. (iol/lia/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan