Komitmen ANDAL, Driver Bluebird Melayani Sepenuh Hati

MANGKAL : Driver Taksi Bluebird, Ali Sainan (kanan) dan M Arpan mangkal di area parkir Hotel Amaris Palembang, Senin (28/8). Foto : Rendi/Sumeks --

PALEMBANG – Malam itu sekitar pukul 21.00 WIB, Ali Sainan baru saja menyelesaikan trip (perjalanan) terakhirnya menarik penumpang. Driver (sopir) taksi Bluebird tersebut mampir ke SPBU di Jl Kol H Burlian Km 9 untuk mengisi BBM mobil full tank. Tiba-tiba sebuah smartphone Samsung Galaxy S22 di jok tengah mobil bergetar, ternyata HP pelanggan yang baru selesai ia antar ke rumahnya di Jl Sukabangun tertinggal.

 

Tanpa ragu, Ali pun mengangkat telepon dan menjawabnya dengan ramah. “Pelanggan itu menelpon dan meminta saya mengantar HP-nya malam itu juga, ke rumahnya lagi. Jaraknya sekitar 7 km dari SPBU Km 9,” cerita Ali kepada Sumatera Ekspres saat sedang mangkal mencari penumpang bersama rekannya M Arpan di area parkir Hotel Amaris Palembang, Senin (28/8).

 

Usai menjawab telepon, smartphone pelanggan itu langsung mati lantaran daya baterainya tinggal 1 persen. “Karena HP-nya drop, saya charge agar bisa dihidupkan kembali. Takutnya nanti pelanggan khawatir kok HP-nya tidak bisa ditelpon,” ujar Ali. Saat itu juga ia mengantarnya dengan aman ke rumah pelanggan tersebut. Rasa tanggung jawab mengembalikan barang penumpang yang tertinggal ini sudah jadi komitmennya sejak awal, sejak pertama menjadi driver Bluebird tahun 2018 silam.

 

Ini pula yang diajarkan perusahaannya PT Blue Bird Tbk, tempat ia bekerja mencari penghasilan sehari-hari. Moto atau filosofi layanan Bluebird yaitu Aman, Nyaman, Mudah, dan Personalise (ANDAL). “Semangat ini yang ditanamkan Bluebird kepada kami para driver. Jadi SOP (standar opersional perusahaan)-nya kami harus memastikan semua penumpang yang kami antar ke tujuan merasa aman dan nyaman. Ketika ada yang tertinggal, kami pastikan barangnya tidak hilang dan akan kembali ke konsumen, walaupun hanya barang kecil,” sebutnya.

 

Diakuinya, kasus ketinggalan barang seperti ini bukan sesekali. “Cukup sering, saya pun pernah menemukan payung konsumen. Saya titip ke pool, saya minta ke customer service mungkin bisa melacak atau menelpon pelanggan yang payungnya tertinggal,” tuturnya. Atau sebaliknya jika pelanggan merasa ketinggalan barang mudah melacaknya, tinggal menelpon pool bisa langsung ketahuan.

 

Tak hanya menjaga kepercayaan konsumen, Ali juga semaksimal mungkin melayani pelanggan dengan 5S, mulai dari pelanggan membuka pintu hingga selesai mengantar. “Budaya 5S ini juga menjadi SOP Bluebird, meliputi senyum, sapa, salam, sopan, dan santun,” katanya. Dengan harapan budaya seperti ini bisa memberi kesan yang baik kepada pelanggan sehingga semakin loyal.

 

Demikian pula soal argometer sangat kompetitif di kota manapun. Jadi tak heran jika tamu-tamu luar kota, khususnya dari atau ke bandara, pilihannya banyak mencari taksi Bluebird ketika membutuhkan transportasi untuk bepergian. “Sekarang tarif argometer Bluebird wilayah Kota Palembang, buka pintu Rp7.500 dan setelah berjalan Rp5.600 per kilometer,” tuturnya.

 

Seiring menjamurnya taksi online (taksol), Ali tak menampik persaingan antar sopir taksi memperebutkan penumpang makin sulit. Tapi branding Bluebird yang sudah sangat kuat membuat driver tak terlalu sulit mencari penumpang. “Apalagi menjadi taksi Bandara SMB II Palembang seperti saya, masih cukup banyak penumpang, tinggal mengantri. Dulu sebelum pandemi, ketika penerbangan sehari mencapai 44-50 flight, saya baru pulang sampai jam 1 malam, berangkatnya subuh-subuh,” tuturnya.

 

Tapi sekarang jam 9 malam sudah pulang, karena flight-nya berkurang imbas Covid-19. Penerbangan terakhir di Bandara SMB II sekitar pukul 20.45 WIB. “Status kami di Bluebird memang sebagai mitra, tapi kami sejahtera di perusahaan ini. Kami layaknya karyawan, mobilnya punya perusahaan, dapat subsidi (komisi) untuk membeli BBM, dapat surat izin operasi driver setiap hari setelah absen,” tuturnya.

 

Gajinya pakai sistem bagi hasil, 60 perusahaan 40 driver. Baik Ali maupun driver lainnya rata-rata sehari bisa dapat 5 trip dengan omset minimal Rp500 ribu sehari. “Masih sangat lumayanlah, bisa lebih terutama jika ada banyak event besar di Palembang,” jelasnya. Apalagi Bluebird juga telah bekerjasama dengan hotel-hotel bintang di Metropolis untuk melayani transportasi tamu, jadi driver bisa mangkal di area parkir hotel yang sudah disediakan.

 

M Arpan justru mengabdi menjadi driver Bluebird lebih lama lagi. “Sudah 11 tahun sebagai driver atau sejak Bluebird masuk Palembang tahun 2011 hingga kini,” ujarnya. Walaupun taksol makin ramai, tapi M Arpan tak tergiur pindah hati karena di Bluebird ia merasa penghasilannya sudah terjamin. Perusahaan sering memberikan apresiasi kepada para driver yang purna bakti.

 

Bagaimana Bluebird menghargai para driver, demikian pula Arpan melayani pelanggan. “Moto perusahaan layanan ANDAL selalu kami bawa, dari awal berangkat hingga pulang ke pool,” ujarnya. Tak hanya keamanan soal barang penumpang, tapi juga keamanan saat berkendara. Dimana sopir wajib mengecek kondisi mobil ketika mau dibawa, BBM harus full tank saat dikembalikan, driver punya surat izin operasi yang diberikan setiap hari, dengan begitu perjalanan driver selalu termonitor.

 

“Perusahaan kami ini sudah go internasional, jadi standar pelayanan kami harus baik,” tuturnya. Seperti itu pula yang termaktub dalam filosofi ANDAL, Bluebird mengkampanyekan “Standar Nyaman Indonesia (SNI). Sebagai perusahaan penyedia layanan mobilitas terdepan di Indonesia, Bluebird berkomitmen memberikan standar layanan terbaik bagi pelanggan melalui 3 pilar utama, yakni armada yang terstandarisasi, pengemudi yang profesional, dan kemudahan layanan mobilitas bagi pelanggan melalui sistem yang terintegrasi.

 

Selain penumpang bandara, Arpan juga banyak mendapat tamu-tamu dari hotel berbintang. “Tamu luar provinsi memang rata-rata mencari Bluebird karena sesuai ekspektasi mereka, ANDAL. Jika mereka dari bandara atau tamu hotel bisa dengan mudah menemukan taksi Bluebird mangkal di area parkir,” tambahnya. Beberapa hotel di Palembang itu, seperti Hotel The Zuri, Harper, Amaris, Aston, dan lain sebagainya.

 

Calon penumpang pun bisa memesan taksi Bluebird langsung, menelpon call center Bluebird Palembang, atau via aplikasi MyBlueBird dan Gojek. Artinya perusahaan mengikuti perkembangan zaman seiring banyaknya masyarakat, termasuk generasi millenial dan gen Z yang memesan taksi online.

 

“Kami juga tak kalah memberi kemudahan kepada pelanggan soal pemesanan taksi,” sebut Arpan. Selain pembayaran tunai, penumpang juga bisa membayar secara non tunai. Driver melayani pembayaran melalui QRIS, dompet digital, atau mobile banking. “Bluebird telah menyediakan sistemnya di semua armada,” paparnya.

 

Dan mungkin yang juga diingat konsumen, Arpan selalu membangun kedekatan atau personalise dengan para penumpangnya. Ini yang akhirnya membuat Bluebird tak mudah dilupakan puluhan tahun. “Kami bahkan melayani penumpang yang mau ke luar daerah,” jelasnya. Misalnya pernah ke Prabumulih sejauh 124 km dari Bandara SMB II Palembang atau sekitar 2 jam 15 menit.

 

Pernah pula ia mengantar tamu ke Indralaya atau sejauh 51 km dari bandara dengan waktu tempuh 1 jam. “Kemarin konvoi 6 taksi Bluebird ke Indralaya. Bluebird sudah punya izin Provinsi makanya bisa mengantar penumpang ke daerah,” terang pria yang juga Pembina Serikat Pekerja Perusahaan Bluebird Palembang (SPPBG) ini. Total saat ini, lanjut Arpan, armada Bluebird di Palembang masih cukup banyak mencapai 125 unit dengan 85 driver.

 

Berkat komitmen ANDAL, beberapa hotel bintang di Palembang telah mempercayakan Bluebird sebagai penyedia jasa transportasi untuk para tamu seperti Hotel Harper Palembang. “Sejak awal tahun 2023 kita sudah bekerjasama, tapi kerjasama ini langsung dengan corporate kita Archipelago International. Tak hanya Hotel Harper, hotel-hotel di bawah Archipelago seperti grup kita Hotel Aston juga menggunakan Bluebird,” kata Public Relation and Marketing Communications Harper, Delannisa Amsin, Senin (28/8).

 

Dikatakan, pemilihan Bluebird karena perusahaan transportasi ini branding-nya sudah sangat baik, terpercaya, sopirnya berdedikasi sepenuh hati melayani penumpang, dan mungkin juga ada penawaran-penawaran menarik untuk Archipelago. Dengan kerjasama ini, lanjut Dela, pihak hotel menyediakan area taxi standby bagi driver Bluebird. “Jadi kalau misalnya tamu minta cariin taksi, kita rekomendasikan menggunakan Bluebird,” imbuhnya.

 

Permintaannya memang sangat tergantung okupansi hotel. “Kalau tamu lagi ramai, banyak yang memesan. Intinya kehadiran Bluebird untuk memudahkan mobilitas para tamu hotel, mereka tak kesulitan mencari transportasi umum di luar hotel. Fasilitas ini meningkatkan kenyamanan mereka menginap di Harper,” pungkasnya.

 

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono mengatakan Bluebird selalu berupaya menjadi perusahaan yang tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. “51 tahun menunjukkan konsistensi Bluebird dalam mengedepankan layanan prima yang terstandarisasi untuk mendukung mobilitas masyarakat. Kami menyadari kepercayaan masyarakat hadir dari kepuasan terhadap kualitas armada dan pengemudi, serta inovasi yang terus kami kembangkan melalui integrasi sistem sehingga memudahkan setiap perjalanan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi.

 

Dikatakan, sebagai perusahaan penyedia layanan mobilitas terdepan di Indonesia, Bluebird membawa filosofi layanan ANDAL. Dari sini, Bluebird pun menciptakan standar layanan terbaik bagi pelanggan. “Kami mengajak masyarakat memahami faktor pendukung terciptanya standar kenyamanan dalam perjalanan melalui kampanye SNI,” imbuhnya.

 

Human connections yang menjadi DNA Bluebird memberi arti bahwa kenyamanan mobilitas turut didukung pengemudi yang profesional. Bluebird percaya bahwa perjalanan yang nyaman tak lepas dari “human connection” yang ada di dalamnya. “Untuk itu Bluebird menanamkan nilai-nilai peduli, integritas, pelayanan prima, dan pola pikir berkembang dalam kegiatan operasional,” lanjut Adrianto. Hal ini juga didukung dengan infrastruktur penunjang, seperti fasilitas pool, training center, basis komunitas, aplikasi pengemudi yang ditujukan untuk pembinaan, pengembangan, dan pengawasan. (fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan