Tak Hanya Sawit, Kembangkan 4 Produk Unggulan

*Ubah Paradigma Warga

MURATARA - Meningkatnya sejumlah harga kebutuhan ekonomi, Pemerintah Daerah Kabupaten Muratara, melalui Dinas Pertanian dan Perikan mengajak warga kembali berladang. Di 2023, sudah ada berapa program unggulan seperti budidaya bawang merah, cabai merah, padi dan jagung. Dalam mensukseskan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), pemerintah memfokuskan pada empat produk GSMP tersebut.
‘’Potensi ekonomis empat produk tersebut sangat menjanjikan. Seperti pengembangan bawang merah di Muratara. Pasalnya dalam lahan terbatas petani bisa menghasilkan puluhan juta per musim panen,’’ ujar Kepala Dinas Partanian dan Perikanan Muratara Ade Meiri.
Uji sampel, lanjutnya, sudah dilakukan. Hasilnya sangat memuaskan. ‘’Tinggal kita memasyarakatkan tehnik dan budidaya pengolahan lahan pertanian," katanya. Dari uji coba pengembangan produksi budidaya bawang merah di Desa Lesung Batu, dengan lahan 0,2 hektar petani sudah mampu menghasilkan sekitar Rp35 juta/panen bawang merah. Sedangkan untuk hasil sampel pengembangan cabai merah di sela tanaman sawit dengan sistem tumpang sari juga hasilnya memuaskan. Petani bisa mendapatkan keuntungan berlipat dan mencapai puluhan juta/panen.
"Paradigma masyarakat harus dirubah, dulu warga itu tidak mau menanam tanaman lain, selain sawit. Alasannya tanah gersang dan sawit banyak menyedor air, jadi tidak bisa ditanami tanaman lain," ungkapnya.
Namun hasil uji sampel yang dilakukan di Desa Noman baru, penanaman sawit dengan sistem tumpang sari tanaman cabai memiliki keuntungan berlipat. ‘’Di satu sisi tanaman cabai merah menjadi tanaman sela yang bernilai ekonomis, pemumpukan hanya dilakukan sekali dengan dobel manfaat untuk tanaman sawit,’’ katanya. Untuk bulanan, lanjutnya, petani bisa menghasilkan produksi cabai merah. Tapi untuk tabungan atau investasi mereka ada tanaman kelapa sawit. Karena banyak untung yang didapat inilah Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara kembali mengajak masyarakat agar kembali berladang. Warga di minta melakukan pertanian dengan cara berkelompok, sehingg bisa mengatasi kendala pertanian bersama sama. ‘’Untuk alat alat pertanian pemda siap membantu, mulai dari pembukaan lahan, pengolaan tanah hingga penyaluran produksi hasil pertanian," tegasnya. Terpisah, Anisa warga Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara, mengatakan di Muratara cukup banyak lahan terlantar yang tidak digarap masyarakat. Pasalnya, masih banyak warga mengandalkan perkebunan kelapa sawit dan kebun karet.
"Kalau untuk tanam sayur sayuran nak rajin, idak biso ditinggal tinggal seperti bekebun sawit. Tapi memang usaha idak pernah lepas dari hasil, aemakin rajin garap lahan insya Allah hasilnyo jugo memuaskan," katanya.
Diakuinya, saat ini sudah banyak warga yang mengembangkan produk GSMP di Muratara. Namun pengembangan produk masih dilakukan skala kecil mulai dari di samping rumah dan media lainnya. ‘’Kalau untuk buka kebun sayuran skala besar memang masih jarang di wilayah kito Muratara. Paling yang GSMP itu banyak di tanam samping samping rumah," katanya. (zul)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan