Pegawai Libur Muratara Seperti Kota Mati
MURATARA, KORANSUMEKS.COM - Hari libur nasional Imlek dan hari cuti bersama 22-23 Januari 2023, membuat suasana wilayah kabupaten Muratara, sepi senyap tanpa aktivitas.
Sebab, di libur ini ada sebanyak 80 persen aktivitas di kabupaten ini dipengaruhi pekerja dari luar daerah seperti Kabupaten Mura dan kota Lubuklinggau.
Kabupaten Muratara merupakan kabupaten yang baru mekar di 2013 lalu dari wilayah Kabupaten Musi Rawas. Karena kekurangan SDM, hampir seluruh intrumen Pemerintah maupun legislatif di wilayah ini dulunya berasal dari kabupaten induk maupun kota Lubuklinggau. Baca Juga : Wow! Satu kapling Tanah Tembus Rp250 juta di Muratara Baca Juga : Pemda Muratara Bangun Komunikasi dengan Kemenparekraf
Situasi itu yang membuat ramai dan sepinya aktivitas di wilayah ini sangat dipengaruhi aktivitas prgawai maupun instansi pemerintah." Kalau hari hari libur sabtu-minggu, atau tanggal merah. Muratara sepi senyap seperti daerah mati," ungkap fauzi warga Kecamatan Rupit, Senin (23/1).
Menurut warga, jika tidak ada aktivitas pegawai maupun pekerja swasta dari luar daerah. Kabupaten Muratara terkesan seperti daerah ditinggalkan. Baca Juga : Ulu Rawas Wilayah Peradaban Lintas Zaman, Yang Jadi Soroton Arkeolog Dunia Baca Juga : Kilas Balik Perahu Kajang, Kendaraan Mewah Yang Kini Jadi Icon Ibukota
Di masa lalu, wilayah kecamatan Rupit menjadi salah satu pusat perdagangan yang menjadi tujuan para saudagar kapal lambung. Pusatnya persis di kelurahan Muara Rupit. Selain banyak didapati ruko dagang, di wilayah ini juga sempat adanya penginapan.
Namun kejayaan itu kini telah sirna, seiring bergantinya tren transportasi darat. Kecamatan Rupit yang dulunya ramai transaksi ekonomi, kini telah sirna bahkan kalah saingan dengan daerah tetangga seperti singkut Sarolangun, Jambi maupun kota Lubuklinggau, Sumsel.(zul)