Truk Minyak Ilegal Tewaskan Pasutri

*Bermotor Menuju Lokasi Yudisium *Tinggalkan Balita Jadi Yatim-Piatu

SUMSEL - Suasana yudisium di kampus FKIP Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya, Ogan Ilir (OI), berubah menjadi haru. Sebab salah seorang mahasiswa program S2 Magister Pendidikan Olahraga, Romy Yudhistira, gagal meng-ikuti yudisum, Selasa pagi (22/8).
“Bapak/ibu yang berbahagia, sebagai bentuk penghormatan kita kepada almarhum Romy Yudhistira, kami mohon kesediaan Koordinator Program Studi Magister Pendidikan Olahraga, untuk dikalungkan gordon oleh Dekan FKIP Universitas Sriwijaya,” begitu suara MC yudisium.
Pengumuman MC tersebut, membuat terkejut peserta yudisium dan pihak keluarga lain yang hadir. Sehingga Koordinator Program Studi (Koorprodi) Magister Pendidikan Olahraraga, Dr Wahyu Indra Bayu, yang maju dikalungkan gordon oleh Dekan FKIP Unsri Dr Hartono MA. “Waktu namanya (Romy) dipanggil, atas permintaan Pak Dekan, saya yang maju mewakili maju saat yudisium,” ucap Wahyu. Itu terjadi lantaran Romy yang lulusan berpredikat Dengan Pujian, nilai IPK sempurna 4.00, keburu meninggal dunia dalam perjalanan menuju lokasi yudisium. BACA JUGA : Dunia Pendidikan Berduka! Mahasiswa S2 FKIP Unsri Meninggal Kecelakaan Saat Hendak Yudisium Tak hanya sendiri. Romy jadi pasangan sehidup semati dengan istrinya tercinta, Ajeng Kusula Wardani. Pasangan suami istri (pasutri) meninggal dunia bersamaan di lokasi kejadian, tak jauh dari pasar kuliner Pangkalan Balai, Banyuasin. Pasutri itu dari rumahnya di Pangkalan Balai, menuju kampus Unsri Indralaya, berboncengan mengendarai sepeda motor matic. BACA JUGA : TRAGIS! Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Timur Palembang-Betung: Truk Tangki Modifikasi Tabrak dan Tewaskan Pasangan Suami Istri Dalam perjalanan, mereka disambar truk tangki minyak modifikasi Isuzu BG 8311 KL, yang datang dari arah berlawanan, sekitar pukul 05.30 WIB.
“Saya sudah datang pukul 08.00 WIB. Tiba-tiba ditelepon teman satu angkatan Romy yang juga diyusisium hari ini (kemarin). Katanya, Romy kecelakaan. Infornya jam 6 pagi,” ungkap Wahyu.
Kabar duka itu, jelas membuat Wahyu sangat terkejut. Sebab, dia cukup dekat dengan Romy. “Apalagi saya juga, salah satu dosen pembimbing tesisnya Romy,” tuturnya. Almarhum Romy sangat dikenal para dosen. Sebab dia ketua kelas, jadi banyak berkomunikasi dengan dosen. Menyampaikan informasi dari dosen atau prodi, ke mahasiswa lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan