Didominasi Sakit Darah Tinggi 

MURATARA - Masyarakat Muratara, diminta untuk mewaspadai sejumlah penyakit tidak menular yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan bagi tubuh. Pemerintah Kabupaten Muratara, melalui Dinas Kesehatan mengkonfirmasi, ada tiga kasus kesehatan seperti Hipertensi, Diabetes dan Ispa yang marak terjadi di masyarakat Muratara. Demikian dikatakan Kadis Kesehatan Muratara, Tasman saat dibincangi Senin (21/8). Ia mengungkapkan, pihaknya baru baru ini melakukan analisis 10 penyakit tidak menular yang sering terjadi di masyarakat.

Mulai dari jantung, stroke, hipertensi, ispa, Diabetes, sarap, kanker, gangguan mental, kelainan darah, penyakit metabolisme. "Kami baru baru ini melakukan beragam pengecekan kesehatan bagi masyarakat. Dari 10 penyakit tidak menular di Muratara ada tiga kasus yang paling dominasi," katanya.
Untuk di peringkat pertama ada kasus hipertensi (Darah tinggi) yang mencapai 20 ribu kasus lebih, kasus itu yang tercatat di beragam pusat pelayanan masyarakat mulai dari RSUD Rupit, 7 puskesmas di Muratara, hingga polindes desa.
"Hipertensi ini paling banyak, karena visual data dari pengecekan kesehatan saja mencapai 20 ribu lebih. Jumlah itu tentunya akan lebih dari data kesehatan, menginggat masih banyak warga yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan," katanya.
Pihaknya mengkonfirmasi, di urutan kedua kasus ganguan saluran pernapasan atau Ispa yang mencapai 2975 kasus. Bahkan kondisi itu bisa terlihat secara langsung di pusat pelayanan di RSUD Rupit, khusus di ruang isolasi banyak di dapati pasien TBC. Sedangkan di urutan ke tiga merupakan, kasus diabetes melitus yang mencapai 2391 kasus. Tasman mengungkapkan, ketiga penyakit ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi keaehatan bahkan bisa menimbulkan dampak kematian.
"Tiga penyakit ini muncul akibat pola hidup kurang normal, seperti pola makan tidak sehat, dan olah raga kurang dan asupan nutrisi tubuh tidak maksimal," bebernya.
Sejumlah makanan yang sangat berpengaruh dan bisa memicu hipertensi seperti makan daging mentah, makanan dan minuman dengan fermentasi, makanan berminyak, makanan mengandung santan, dan lemak jenuh. Masyarakat diminta terus melakukan pengecekan kesehatan secara berkala ke petugas medis. Sehingga warga bisa melakukan langkah langkah pencegahan, seperti beralih pola hidup yang sehat, dan mengikuti konsultasi kesehatan. Yulizar salah satu warga yang mengidap hipertensi di Kabupaten Muratara, menuturkan, jika selama ini masyarakat di kabupaten Muratara. Tidak terlalu memahami dampak penyakit bagi kesehatan tubuh sehingga sering mengabaikan pola makanan sehat.
"Kadang warga kito ini makan setemunyo, ketemu musim duren, mulai dari sayur, sambel sampai kopi, pakai duren semua. Musim kurban, sekampung kampung bikin pindang, kepudang dan lain lain," bebernya.
Namun setelah kena penyakit akibat konsumsi tidak sehat, biasanya warga baru mendatangi pusat pusat kesehatan. "kalau idak perlu nian warga idak mau berobat, oleh karno mesti ninggalke mato pencaharian. Tapi kalau sudah sakit mau tak mau berobat," tutupnya.(zul)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan