Lakukan Tiga Fase, Lahan Siap Tanam

INDRALAYA - Persiapan dan pengolahan lahan sawah sangat dibutuhkan oleh petani agar tanah siap untuk ditanami. Penggunaan teknologi pertanian sedikit banyaknya  membawa perubahan baru dalam kehidupan. Bajak sawah jadi salah satu tahap dalam olah lahan pertanian padi. Penggunaan mesin traktor bajak sawah lebih banyak dipilih kala ini. Karena sudah tentu lebih efisiensi dan efektivitas. Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Pemulutan Selatan, Aprianto mengatakan lahan persawahan sebelum ditanami padi perlu dilakukan beberapa tahap olah tanah.

"Seperti yang dilakukan salah satu petani di Desa Sungai Lebung, Kecamatan Pemulutan Selatan ini sedang melakukan proses pembajakan sawah. Namun, selain dibajak ada beberapa step yang perlu dilakukan dalam pengolahan lahan," tuturnya.
Proses pengolahan lahan sawah untuk sawah padi dibedakan menjadi 3 fase. Dimulai dari fase penggenangan tanah hingga tahap jenuh air. Kemudian fase pembajakan tanah, tahap ini tanah akan dibalikan dan tanah bongkahan akan dipecahkan. Lalu, fase penggaruan, tahap ini akan menghancurkan tanah dan melakukan penggemburan atau pelumpuran tanah dengan air. Pada proses persiapan lahan sawah ini harus melalui tahap pengolahan tanah dan menyediakan tempat tanam bibit.
"Jadi lahan sawah perlu dialiri pengairan dulu, baru pembajakan pakai handstraktor, terus pengairan lagi, seminggu kemudian ditanam kalau bibit dan lahan sudah sama siap," sebut Aprianto.
Pada tahap pengolahan lahan sawah ada beberapa tahap yang harus dilalui. Sebelum masuk ke pengolahan lahan atau tanah sawah, tahap pertama adalah pembersihan pada bagian pematang. Lalu pencangkulan, tahap ini memiliki tujuan untuk memperbaiki pematang. Serta bermanfaat memperkuat pematang sawah agar tidak mudah jebol saat air dialirkan ke dalam petak atau saat musim hujan tiba. Kemudian, pada intinya di tahap pembajakan. Memiliki tujuan untuk memecahkan tanah menjadi bongkahan tanah, membalikan tanah, memberantas gulma, mengurangi pertumbuhan hama penyakit. Serta membuat proses pembusukan sisa jerami lebih cepat. "Sebelum proses pembajakan biasanya petak sawah akan dialiri air selama satu minggu, tujuan agar tanah lebih lunak dan menghindari tanah melekat pada mata bajak.
Kedalaman proses pembajakan biasanya 15-25 cm, hingga tanah terbalik dan hancur," terangnya.
Setelah proses pembajakan selesai, petak sawah harus digenangi air untuk mempercepat proses pembusukan sisa tanaman. Selain itu, penggenangan air ini juga bertujuan menghindari hilangnya nitrogen dan melunakan bongkahan tanah. Selanjutnya masuk ke tahap penggaruan. Diawali pengurangan air dalam petak sawah. Tahapan penggaruan ini bertujuan untuk menghancurkan bongkahan tanah dan meratakan tanah. ‘’Selama proses penggaruan saluran masuk dan keluar air harus ditutup. Agar lumpur tidak hanyut terbawa air yang keluar dari petak sawah.
Karena lumpur ini sudah mengandung bahan organik yang menyuburkan tanaman,’’ ujarnya.
Tahap penggarukan akan dilakukan berulang kali, sampai permukaan tanah menjadi rata. Lahan sawah yang rata akan memudahkan dalam pengaturan air dan pengendalian hama. Proses penggaruan yang dilakukan berulang kali ini jaga memiliki manfaat agar peresapan air ke bawah berkurang, dan penanaman bibit jadi lebih murah. Setelah tahap penggaruan pertama, sawah harus digenangi lagi selama satu minggu sampai 10 hari. Sebelum dilakukan tahap penggaruan berikutnya. (dik)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan