Lubuklinggau Siap Jadi Ibu Kota Sumsel Bagian Barat, Ini Faktanya LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Menjelang masa jabatannya yang akan berakhir, Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, mengungkapkan tantangan dan rahasia terbesar yang dihadapinya saat memimpin kota tersebut. Meskipun kota Lubuklinggau mengalami perkembangan yang pesat, ada faktor khusus yang menjadi latar belakangnya. Pada tahun 2023, kota Lubuklinggau menjadi salah satu kota terbesar kedua di provinsi Sumsel setelah kota Palembang, Sumatera Selatan. Wilayah administratifnya mencakup 8 kecamatan dan 72 kelurahan. Meskipun baru memperoleh otonomi pada tahun 2001 setelah mekar dari Kabupaten Musi Rawas. BACA JUGA : Jaringan Narkoba Internasional Terbongkar, Ribuan Butir Ineks Hello Kitty Senilai Milyaran Gagal Beredar Lubuklinggau berhasil bersaing dengan 17 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumsel dalam hal perkembangan. Dalam mengemban tugasnya, ia menyebut tantangan terbesarnya adalah ketiadaan sumber daya alam seperti perkebunan dan pertambangan yang menyebabkan kota ini kekurangan dana. Namun, dia bersyukur bahwa Lubuklinggau tetap mampu berkembang dengan baik. Situasi ini berbeda dengan kabupaten lain di Provinsi Sumsel yang umumnya memiliki pemasukan yang besar dari sektor Sumber Daya Alam. BACA JUGA : Lowongan Kerja BUMN PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Terima Lulusan SMA/SMK/Sederajat, Segera Lamar Sebelum Tutup Meskipun begitu, kota Lubuklinggau dengan APBD sekitar Rp850 Miliar di tahun 2023, berani bersaing dengan ibu kota provinsi. Bahkan, Lubuklinggau memiliki potensi untuk menjadi ibu kota Provinsi Sumsel Bagian Barat (Sumselbar) di masa depan. Karena sudah memiliki fasilitas yang lengkap, seperti bandara reguler, stasiun kereta api, hotel bintang 4-5, mal dan plaza, stadion, sport center, akses tol, dan berbagai layanan publik lainnya.