Pengendalian Dilakukan Tepat Waktu, Hasil di Atas Rata-Rata

Melihat Hasil Panen Petani di Desa Jud I, Kecamatan Sanga Desa, Muba

Petani yang berada di Desa Jud I Kecamatan Sangat Desa kini ada yang mulai memasuki masa panen. Hasilnya pun cukup memggembirakan. Ternyata ada trik sendiri agar hasil bisa bagus. Apa itu? -------------------------------- PANEN merupakan suatu yang sangat dinantikan seorang petani. Saat panen dan hasilnya bagus, inilah yang membuat petani bahagia. Jika hasil bagus tentunya dapat meningkatkan perekonomian keluarga, Untuk mendapatkan hasil panen yang bagus bukanlah hal yang mudah. Mulai dari olah tanam, pemilihan bibit, perawatan, pemupukan hingga pengendalian hama dan penyakit. Untuk serangan hama dan penyakit ini yang sangat perlu diperhatikan. Karena jika tanaman padi sudah diserang hama dan penyakit ini akan berdampak pada hasil tanaman. Bisa turun puluhan persen. Tetapi jika dilakukan penanganan dan pengendalian yang baik tentunya serangan bisa diminimalisir. Inilah yang dilakukan Sugeng Novi Sopian SPt, petugas PPEP (Pendamping Peningkatakan Ekonomi Pertanian) Kecamatan Sanga Desa, Muba. Desa Jud I Kecamatan Sanga Desa merupakan wilayah binaannya. Setiap hari pria berusia 31 tahun ini turun kelapangan memonitor pertumbuhan tanaman petani. Baginya pulang malam tak jadi masalah, karena memang Sugeng sudah mencintai pekerjaannya dibidang pertanian ini. Nah, dalam membina petani di Desa Jud I, Sugeng melakukan trik lebih awal melawan hama dan penyakit. Pemberian pupuk dan juga pengendalian hama peyakit dilakukan tepat waktu. Tapi bukan berarti tanaman petani ini jauh dari serangan hama. Di usia 7 sampai 10 hari setelah tanam, tanaman padi diserang ulat gulung atau hama putih palsu. Tapi sebelum hama yang menyerang banyak, ada langkah antisipasi. Yakni dengan melakukan penyemprotan insektisida. ‘’Ini merupakan langkah pengendalian,’’ ujarnya. Lalu, hama putih palsu ini juga akan menyerang pada tanaman padi usia 20 hingga 25 hst. Karenanya sebelum penyerangan dilakukan penyemprotan kedua.
‘’Kita juga minta petani harus proaktif. Laporkan ke penyuluh jika ada serangan hama atau penyakit, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu petani,’’ jelasnya.
Lalu, untuk mengatasi serangan hama tikus, petani diminta memasang seng dan poliback.
‘’Cara ini ternyata cukup efektif, tikus tak penyerang dan pertumbuhan padi tak alami gangguan,’’ ujar lulusan Universitas Bandung Raya.
Suami Evi Yuniarti ini menambahkan, di persawahan tersebut tak ada serangan hama wereng. ‘’Alhamdulillah dengan adanya langkah antisipasi ini, para petani bisa mendapatkan hasil maksimal,’’ ujarnya. Dalam satu hectare dihasilkan 9,2 ton. Hasil ini diatas rata-rata. Biasanya dalam satu hectare dihasilkan 8,7 ton.
‘’Disini petani menggunakan varietas sigupai. Varietas ini menghasilkan nasi yang harum dan pulen. Tapi umumnya petani menggunakan varietas Inpari 32,’’ katanya. (sms)
   

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan