Hotspot Tembus 1.168 Titik

*Hingga Juli, Maksimalkan 8 Armada Atasi Karhutla

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah terjadi di sejumlah kabupaten/kota Provinsi Sumsel.

Bahkan titik panas terus terpantau meluas dan menyebar terutama di daerah rawan karhutla.

Berdasarkan data tim monitoring hotspot (titik panas) sejak Januari hingga Juli ada sebanyak 1.168 titik.

Peningkatan hotspot ini tercatat naik sejak April mencapai 262 titik, Mei 226 titik, Juni 235 titik, dan Juli 211 titik.

“Titik panas terbanyak ada di Muba sebanyak 186 titik, disusul Musi Rawas 170 titik, dan Muara Enim 161 titik,

” kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan, Ansori, Selasa (2/8).

Diakuinya, titik api ini berpotensi meningkat lebih banyak pada Agustus sebab puncak musim kemarau terjadi sekitar Agustus hingga September.

“Di Juli ini titik panas terlihat mulai meningkat di Ogan Komering Ilir (OKI). Daerah ini merupakan salah satu daerah paling rawan karhutla.

Selain OKI, daerah paling rawan karhutla lain yaitu Muba, Banyuasin, dan Ogan Ilir,” jelasnya.

Tak sekedar titik panas, karhutla juga sudah terjadi di sejumlah lokasi setelah titik panas terdeteksi.

Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan daerah. “Kita ada posko utama karhutla di BPBD Sumsel. Selain menggerakkan helikopter patroli,

kami pun segera menurunkan helikopter waterboombing untuk membantu tim darat dalam memadamkan karhutla di lapangan,” lanjutnya.

Saat ini ada sebanyak 8 armada yang sudah membantu pemadaman karhutla di Sumsel, yakni dua helikopter patroli dan 6 helikopter water bombing.

“Mengingat potensi karhutla cukup besar di Agustus ini, kami sudah mengajukan permintaan armada ke BNPB. Namun memang saat,

BNPB masih fokus di Kalimantan sehingga kami memaksimalkan armada yang ada,” pungkasnya. (fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan