Pendidikan Agama Nomor Satu

*Komisi V DPRD Sumsel Minta Sanksi Hukum Maksimal

SUMATERAEKSPRES.ID - Setidaknya ada empat upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terus terjadinya kasus orang tua ‘garap’ anak karena nafsu tak terkendali.

Sekretaris Komisi V DPRD Sumsel, H David Aljufri menjelaskan, hal pertama yang harus dijalankan yakni penegakan hukum.

“Beri pelaku hukuman maksimal yang setimpal dengan perbuatan mereka. Jangan sampai dapat vonis ringan,” katanya, kemarin.

Bila perlu, ada revisi sehingga para pelaku dapat dikenakan hukuman yang lebih tinggi. Kedua, pentingnya memperbanyak pendidikan agama.

“Pendidikan agama itu nomor satu. Tidak bisa mengandalkan guru di sekolah. Tokoh agama masing-masing agama bisa berperan lebih aktif,” bebernya.

Jika pemahaman agama masyarakat makin baik, tentu berbagai perbuatan yang menuruti hawa nafsu tidak akan terjadi.

Kemudian, masalah himpitan ekonomi yang dapat mempengaruhi mental serta moral. “Rata-rata kasus seperti ini pada kalangan masyarakat menengah ke bawah,” kata dia.

Lalu, perlunya pengawasan oleh semua pihak terkait. “Kita punya Komnas, Komisi Perlindungan Anak, juga berbagai lembaga lain yang peduli dengan anak.

Harus sama-sama mengawas dan berikan perlindungan agar tidak ada lagi anak yang jadi korban kekerasan seksual orang tuanya,” beber David.

Pihak sekolah dalam hal ini guru juga bisa berikan penjelasan kepada anak-anak agar memahami cara untuk jaga diri atau kalau ada orang yang berniat tidak baik kepada anak.

David berharap masyarakat tidak takut atau malu untuk melaporkan jika terjadi kasus seperti ini. 

“Kami dari dewan Sumsel akan mengawal kasus-kasus yang terjadi. Apalagi jika hukuman terhadap pelaku tidak optimal.

Atau ada anak-anak korban kekerasan seksual yang malah tidak mendapatkan perlindungan,” tegasnya. (iol)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan