Keuntungan Dobel, Minimalisir Serangan Hama Penyakit

*Terapkan Sistem Tumpang Sari, Cabai Merah dan Pare

Tanaman komoditas  yang banyak digandrungi para petani adalah cabai. Selain itu, menanam pare juga jadi favorit karena hasilnya yang memuaskan.

Namun bagaimana jika kedua komoditas pertanian ini ditanam dalam satu lahan yang sama secara bersamaan?

ANDIKA – Ogan Ilir

MENANAM dua jenis komoditas pertanian dalam satu lahan biasa disebut penanaman dengan system tumpang sari.

Sistem ini tentu saja akan banyak memberikan penghasilan, karena memberikan hasil panen yang berlipat.

Penyuluh pertanian lapangan (PPL) Desa Tanjung Seteko, Indralaya, Ogan Ilir, Aldi Zulkarnain mengatakan system tumpang sari dua jenis tanaman sudah ada petani setempat yang menerapkan.

"Kami melihat hasil tanam pare milik pak Santoso di Desa Tanjung Seteko juga di tumpang sari kan dengan tanaman cabai merah.

Hasilnya bagus, selain pare  menghasilkan buah juga ada tanaman cabai yang tumbuh subur," ujar Aldi.

Pengolahan lahan yang dipersiapkan dengan baik jadi kunci dalam menjamin hasil panen.

Hal ini jadi investasi jangka panjang, karena dengan pengolahn lahan yang tepat bisa digunakan sampai musim tanam ke tiga. Cara simpel yang bisa menghemat biaya pengeluaran perawatan.

Pada bedengan dengan tinggi sekitar 50-70 cm dan ukuran lebar 1,5 meter ditanami 2 baris lubang cabai.

Serta di tengahnya untuk tanaman pare yang dililitkan pada tiang bambu dan tali sebagai media rambatan.

Usia tanaman cabai baru memasuki fase generatif pertama kali berbuah tepatnya diumur kurang lebih 45 hari.

Selain cabainya berbuah, yang menjadi menarik disini adalah tanaman pare menggantung di para-para sangat banyak.

Petani sengaja menumpangsarikan tanaman pare dengan cabai tujuan dari awal untuk meraup keuntungan ganda.

Biasanya setelah cabai umur 60 hari dan benih pare telah umur 10 hari maka pare tersebut di tanam pada sela sela tanaman cabai.

Jarak tanamnya 100/200cm atau satu tanaman pare dua tanaman cabai.

Tanaman cabai mulai panen setelah umur 75 hari atau umur 85 hari tergantung varietas yang  ditanam.

Sedangkan tanaman pare bisa  panen sekitar 45 hari setelah tanam

Dengan demikian setelah cabai panen sekitar 8 kali maka pare sudah mulai dapat dipanen. 

"Kebetulan di areal cabai dan pare dengan luas sekitar 1 hektar ini sedang melakukan proses pemanenan.

Tumpang sari cabai dengan pare akan meningkatkan populasi dan produksi tanaman. Sekaligus pemeliharaanya menjadi efisien," terangnya.

Analisis keuntungan saat ini harga caba di beli pengepul langsung di kebun sekitar Rp22 ribu per kg. Sedangkan pare berkisar di harga Rp3 -7 ribu per kg.

"Tumpang sari ini juga membuat tanaman cabai tidak mudah teeserang hama dan penyakit.

Diantaranya cara untuk memecah konsentrasi serangan hama penyakit adalah dengan tumpangsari tanaman pare.

Selain itu proses panen juga lebih efisien karena tenaga kerja yang dipakai berbarengan," tukasnya. (dik)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan