Ketubean, Tradisi Unik Warga Tebing Tinggi dalam Berburu Ikan Mabuk

Ketubean, Tradisi Unik Warga Tebing Tinggi dalam Berburu Ikan Mabuk EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Uniknya, di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, sebuah tradisi yang disebut "Ketubean" kembali meramaikan para warganya. Tradisi unik ketubean ini melibatkan puluhan warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Musi yang berbondong-bondong terjun ke tengah sungai untuk berburu dan mengejar ikan yang mabuk! Ketubean adalah istilah khas yang menjadi sebutan masyarakat Tebing Tinggi untuk menggambarkan momen ketika ikan-ikan di Sungai Musi menjadi mabuk, dan para warga dengan cerdik memanfaatkannya untuk menangkap ikan dengan mudah. Aktivitas ini berlangsung sejak pagi hari dengan menggunakan peralatan seadanya seperti jala, tangguk, dan jaring. Meskipun Sungai Musi saat itu sedang keruh dan surut, hal ini tidak menyurutkan semangat para warga untuk mencari ikan yang mabuk. BACA JUGA : Lomba Cipta Menu B2SA, Kuliner Ikan Bolu Berpotensi Jadi Makanan Favorit Anak-anak Dengan penuh antusiasme, beberapa dari mereka berhasil menangkap sejumlah ikan besar, bahkan mencapai satu ember penuh ikan. Salah satu warga, Reno, dari Desa Aur Gading, mengungkapkan betapa berharganya momen ketubean ini. Baginya, saat itulah waktu yang tepat untuk mendapatkan banyak ikan. Meskipun ia hanya menggunakan tangguk sebagai peralatan, Reno dengan bangga menyatakan bahwa alat sederhana tersebut sudah cukup efektif untuk menangkap ikan mabuk yang berenang tersesat dan akhirnya berhenti di tepi sungai.

Ikan Mabuk karena Belerang dari Gunung Dempo

Namun, misteri terkait penyebab ketubean kali ini masih belum terpecahkan. Beberapa warga menyebut bahwa dulu ikan-ikan di Sungai Musi menjadi mabuk karena tercampur dengan belerang dari Gunung Dempo. Sungai yang keruh kuning juga menimbulkan dugaan adanya tumpahan belerang dari gunung atau longsor di daerah hulu sebagai penyebabnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan