Bidan Garda Terdepan Tekan Stunting

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Peran bidan sangat krusial terutama dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI),

angka kematian bayi (AKB), dan stunting melalui berbagai inovasi pelayanan kesehatan ibu dan anak yang optimal.

"Momentum Peringatan HUT Ke-72 IBI diupayakan menguatkan semangat seluruh bidan di Sumsel dalam bersinergi meningkatkan kualitas keluarga guna menekan angka stunting dan menghasilkan generasi lebih baik, sehat dan mampu bersaing,

" ujar Gubernur Sumsel, H Herman Deru diwakili Asisten I Provinsi Sumsel, Drs H Edward Candra saat hadiri Peringatan HUT Ke-72 IBI dan Seminar Bidan bertajuk

“Satukan Langkah dalam Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti” di Gedung Bappelkes Sumsel, kemarin.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 Kementerian Kesehatan RI, lanjutnya, terjadi penurunan prevalensi stunting di Indonesia.

 "Prevalensi balita stunting Sumsel menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2022 tinggal 18,6 persen, menurun 6,2 persen dibanding 2021 sebesar 24,8 persen," terangnya.

Tren penurunan ini terbesar di Indonesia dan target prevalensi stunting  2024 sebesar 14 persen.

"Ini sejalan dengan visi pembangunan Provinsi Sumsel, yakni Sumsel Maju untuk Semua," ucapnya.

Kegiatan ini diharapkan mendukung pencapaian peningkatan kualitas SDM yang sehat, berpendidikan,

profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran, dan integritas di Provinsi Sumsel.

"Selaras dengan tema Peringatan HUT Ke-72 IBI, sudah sepantasnya kami ucapkan terima kasih kepada suluruh bidan Indonesia karena bidan merupakan tenaga kesehatan yang memiliki t

ugas memberi pelayanan kebidanan untuk meningkatkan kesehatan ibu anak khususnya kesehatan reproduksi perempuan dan tumbuh kembang bayi dan balita,” bebernya.

Mempersiapkan generasi berkualitas harus dimulai sejak dini terutama pada kesehatan ibu dan bayi sehingga tidak terjadi lagi kasus stunting.

“Bidan sebagai garda terdepan ada 10.764 orang di Sumsel.

Dalam mengemban tugasnya, bidan harus dibekali konsep dan implementasi yang tepat agar mampu mengedukasi dan melayani dengan baik sejak ibu masuk masa kehamilan,

nifas, bayi baru lahir, ibu menyusui, perkembangan balita dan memastikan pelayanan kesehatan reproduksi

perempuan serta keluarga berencana berjalan selaras dengan standar pelayalanan minimal yang harus dicapai," sebutnya.

Dalam era transformasi kesehatan yang terus berkembang, tantangan yang dihadapi bidan semakin kompleks.

Namun dengan semangat kuat dan kompetensi yang tinggi berlandaskan pengetahuan yang akurat  akan mampu menghadapinya dengan baik.

 “Mari kita bekerja sama memperkuat pelayanan kebidanan berkesinambungan yang bermutu tinggi, yang fokus pada upaya pencegahan, promosi, dan pemulihan kesehatan ibu dan anak,” tegasnya.

Ketua PD IBI Provinsi Sumsel, Hj Lisa Mora Braksan SSos MKes, mengatakan, ada 750 bidan dari 17 kabupaten/kota yang hadir.

"Total bidan se-Sumsel 18.246 orang," ujarnya. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi pengurus dan anggota.

"Selama April dan Mei kami melaksanakan pelayanan kesplo di 17 kabupaten/kota, KB, dan imunisasi serta seminar kepribadian dan penurunan angka stunting," pungkasnya. (nni/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan