Longsor, Akses 27 Desa Putus
*Tanah Bukit di Wilayah Desa Kemu Ulu OKU Selatan
*Batu Besar Tutupi Separuh Jalan Lintas Lahat-Manna
Judul belakang : BPBD Minta Masyarakat Waspada
MUARADUA, SUMATERAEKSPRES.ID – Hujan terkadang menyebabkan bencana.
Jika tidak berhati-hati, bisa timbul korban jiwa. Untungnya, tidak terjadi di OKU Selatan dan Lahat. Pada dua daerah itu ada longsor yang menutup akses jalan.
Untuk di OKU Selatan, longsor terjadi di ruas jalan Desa Kemu Ulu, Kecamatan Pulau Beringin.
Informasi Pusdalop BPBD OKU Selatan, total panjang jalan yang tertutup longsoran tanah bercampur batuan dari tebing mencapai 10 meter. Dengan lebar 4 meter dan ketinggian 1 meter.
Kepala BPBD OKU Selatan, Koni Ramli menjelaskan, tanah tebing itu longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (17/7) malam.
“Material longsor ini mengakibatkan jalan akses di wilayah Desa Kemu tertutup total. Tidak bisa dilewati kendaraan roda 4 maupun roda 2,” bebernya.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa. Tidak ada yang tahu persis waktu terjadinya longsor.
Baru ada laporan ke BPBD sekitar pukul 07.00 WIB. Namun diperkirakan Selasa dinihari. BACA JUGA : 14 Persen Masih Dapat Hujan
Tim gabungan BPBD, Tagana, TNI, Polri bersama warga setempat gotong royong membersihkan material longsoran.
“Satu alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat pembersihan di lokasi,” bebernya. Baru sekitar pukul 16.00 WIB, mobil dan motor mulai bisa melintas lagi.
Selama proses itu, akses warga tiga kecamatan yakni Sindang Danau, Sungai Are dan Pulau Beringin dengan total 27 desa terputus.
BPBD OKU Selatan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada. Mengingat kondisi wilayah OKU Selatan yang masih sering turun hujan. Berpotensi terjadi longsor maupun banjir bandang.
“Terutama untuk warga yang tinggal di wilayah perbukitan dan pinggiran DAS (Daerah Aliran Sungai).
Kami imbau saat curah hujan tinggi, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” pungkasnya.
Terpisah, peristiwa longsor juga terjadi akses jalan lintas Lahat- Manna, kemarin pagi.