Khianati Profesi Polri, 4 Oknum Dipecat

Narkoba hingga Desersi

MURATARA - SUMATERAEKSPRES.ID - Terlibat peredaran narkoba gelap, hingga desersi tidak masuk-masuk kerja lagi, harus di bayar mahal empat oknum polisi. Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra SIK, memimpin upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) empat anak buahnya itu. Meski upacara secara inbsentia (tanpa kehadiran) keempat oknum anggota itu, di halaman apel Polres Muratara, Jumat pagi (14/7). Anggota Provos Polres Muratara, hanya memegang foto 4 orang yang di -PTDH tersebut. Masing-masing, Brigadir Firdaus, Briptu Aang Feronika, Briptu Wahyudi, dan Briptu Erydian Elfranata.
“PTDH merupakan tindakan tegas yang diambil untuk menjaga integritas dan profesionalitas Polres Musi Rawas Utara,” tegas Ferly.
Upacara PTDH tersebut, di hadiri juga tokoh masyarakat dan awak media di Muratara. Sebagai bentuk keseriusan sebagaimana janji Ferly saat awal menjabat Kapolres Muratara. Bahwa anggota yang tidak di siplin, melanggar kode etik, keluar dari sistem, harus ’diamputasi’ (baca:pecat). Sudah beberapa kali dia memimpin upacara PTDH. Termasuk kemarin yang terakhir, sebelum Ferly pindah tugas menjadi Kapolres Banyuasin dalam waktu dekat ini. “Ini bentuk pembelajaran bagi seluruh anggota.
Agar selalu disiplin dan berpegang teguh prinsip-prinsip kepolisian yang profesional," ucap Ferly yang berpengalaman di bidang Brimob.
Keempat oknum yang di-PTDH kali ini, juga dianggap sudah di luar sistem dan mengkhianati profesi Polri. Mulai dari tidak masuk menjalankan tugas, tersandung narkoba dan lainnya.
“Perbuatan mereka sudah tidak dapat ditoleransi dalam institusi kepolisian,” tegasnya.
Alumni Akpol 2002 itu menyebut, keempatnya tidak serta merta di-PTDH. Namun mereka sudah menjalani proses pemeriksaan dan sidang disiplin internal yang berkeadilan.
“Terbukti melanggar berbagai ketentuan, termasuk penyalahgunaan wewenang, pelanggaran hukum, dan melanggar kode etik kepolisian," imbuhnya.
Dia berharap, keputusan tegas kepolisian ini, mendapatkan dukungan luas dari masyarakat. Yang mana masyarakat berharap pihak kepolisian bertindak sesuai aturan dan memberikan keamanan serta pelayanan yang terbaik. Ferly berharap adanya upacara PTDH ini, dapat menjadi contoh bagi seluruh anggota Polres Muratara lainnya. Juga sebagai langkah penting dalam membangun citra positif institusi kepolisian di mata masyarakat. Aggota Polri harus senantiasa menjaga integritas dan profesionalitasnya. “ Kejadian ini harus menjadi momentum untuk lebih meningkatkan pengawasan internal dan penerapan aturan yang lebih ketat dalam tubuh kepolisian,” pungkasnya. (zul/air/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan