https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Start Konstruksi dari Betung-Tempino

*Sepanjang 131 km di Wilayah Muba

*Masuk Proyek Nasional, Kebut Pembangunan

PALEMBANG – Jalan tol Betung (Sp Sekayu)-Tempino-Jambi sepanjang 169 km mulai pengerjaan. Perkiraannya awal menelan biaya hingga Rp45,17 triliun. Pembangunannya terbagi dalam empat seksi. Pertama, ruas Betung-Tungkal Jaya sepanjang 61,55 km. Kedua, ruas Tungkal Jaya-Bayung Lencir 55,73 km. Ketiga, ruas Bayung Lencir-Tempino sepanjang 33,05 km dan ruas keempat Tempino-Sp Ness 18,97 km. Dari 169 km itu, sepanjang 131 km tol ini berada di wilayah kabupaten Muba, Sumatera Selatan (Sumsel). Tepatnya pada 6 kecamatan dan 27 desa. Hanya 38 km masuk wilayah Jambi. Saat ini, sudah mulai pembangunan di seksi 3, ruas Bayung Lencir-Tempino. Progres pembebasan dan pembersihan lahan (land clearing) sudah lebih dari 5 km. Untuk wilayah Muba yang dilewati seksi 1 yakni Kecamatan Babat Supat, Keluang, dan Sungai Lilin. Pada seksi 2 melewati Tungkal Jaya dan Bayung Lencir. Sedangkan seksi 3 di wilayah Bayung Lencir hingga perbatasan Jambu. BACA JUGA : Trase Tol Bergeser, Jangan Timbul Efek Negatif Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut alami sedikit perubahan trase. Pemkab Muba minta kajian dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel. Agar pergeseran trase itu tidak berefek negatif. Khususnya secara hukum.
“Kami ingin menegaskan jangan sampai dari pergeseran trase jalan tol ini menimbulkan dampak sosial dan hukum di kemudian hari,” kata Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud, kemarin (11/7).
Penegasan dia sampaikan dalam rapat pembahasan percepatan progres pem-bangunan JTTS ruas tol Betung-Tempino-Jambi di kantor Kejati Sumsel. Pemkab Muba berharap pembangunan jalan tol ini cepat selesai. Segera berikan dampak positif kepada masyarakat secara langsung. “Semoga pembangunan jalan tol ini lancar,” harapnya. Karena sebagian besar tol ini berada di wilayah Muba, Pemkab Muba mengusulkan namanya Tol Muba Berjaya. Kajati Sumsel, Sarjono Turin didampingi Asisten Intelijen Kajati Sumsel, M Rahmat K mengatakan, adanya pergeseran trase akan dilakukan rapat bersama lagi melibatkan pihak pusat. Dari perwakilan Kementerian PUPR dan PT Hutama Karya menginformasikan, pihaknya terus bekerja dan menargetkan menyelesaikan pembangunan jalan tol ini tepat waktu.
“Pergeseran trase tidak hanya terjadi pada jalan tol Betung-Tempino-Jambi, tapi di beberapa daerah lainnya juga terjadi. Ini berkaitan dengan efisiensi biaya,” ulasnya. Adanya revisi penentuan lokasi (penlok) trase tol ini terkait permasalahan lahan.
Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumsel, Darma Budhy menjelaskan, revisi penlok dari trase awal supaya tidak bersinggungan dengan lahan pertambangan. Dengan bergeser, ada pertambahan panjang jalan tol itu 1,5 km. Tapi, pergeseran ini justru berdampak positif. Jumlah timbunan mengalami penyusutan. Kalau menggunakan trase awal butuh timbunan 12,8 juta meter kubik. “Sedangkan dengan revisi trase ini, hanya butuh 3,5 juta meter kubik,” bebernya. Praktis, lebih hemat biaya. Dari sebelumnya dana yang dianggarkan untuk ruas sepanjang 21,8 km mencapai Rp5,7 triliun, tapi setelah revisi trase, diperkirakan hanya habis Rp3,1 triliun. “Penghematan anggaran cukup signifikan,” imbuhnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan