Kembangkan IBS, Marketplace Produk UMKM
*PalComTech Gandeng Dinas Koperasi UKM
PALEMBANG - Integrated Business Startup (IBS) merupakan aplikasi yang mengoneksikan koperasi dan UKM, khususnya Ekraf yang menawarkan produk dan atau jasa. Aplikasi IBS ini dikembangkan oleh Dosen Institut Teknologi dan Bisnis PalComTech. Mereka yang tergabung dalam tim periset, yaitu Dr Febrianty SE MSi, Hendra Hadiwijaya SE MSi, Adelin ST MKom, Guntoro Barovih SKom MKom, Mutiara Lusiana Annisa SE MSi, Andika Widyanto SKom MKom, dan Rendy Almaheri Adhi Pratama SKom MKomI.
"Agar pemanfaatan IBS tahun 2023 ini meluas, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel untuk promosi aplikasi IBS berbasis web dan Android," kata Ketua Periset, Dr Febrianty, Senin (10/7).
Ia menjelaskan saat ini sudah ada UMKM yang masuk aplikasi IBS, yakni sebanyak 825 UMKM, 9 koperasi, dan 17 wisata/ekraf.
“Di dalamnya disajikan pula 5 produk unggulan daerah, sehingga bisa jadi alternatif mencari oleh-oleh khas Sumsel dan memperkenalkan aneka iconic Sumsel dalam bentuk kerajinan dan fashion,” bebernya.
Aplikasi IBS mengintegrasikan pelaku UKM, pengelola koperasi, dan Ekraf di Sumsel secara bersama dalam ekosistem digital yang belum pernah ada sebelumnya.
"Bahkan menu-menu utama dalam aplikasi IBS ini adalah produk unggalan daerah, UKM, koperasi, wisata, rental, dan tour guide, serta produk unggulan disabilitas," imbuhnya.
Selain itu, marketplace ini fungsinya juga sebagai online services dan government operations sehingga mempermudah Dinas Koperasi dan UKM memantau perkembangan dan kinerja pembinaan Koperasi dan UKM di Sumsel.
"Sistem ini digunakan pada 13 kabupaten dan 4 kota di Provinsi Sumsel," ujarnya.
Febrianty berharap sistem yang diterapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi kesiapan daya saing UMKM dan Koperasi di lokal dan tingkat nasional, dengan tetap mendukung program pembinaan koperasi dan UMKM Sumsel, bersinergi juga dengan e-katalog LKPP.
"Kita berharap aplikasi ini menjadi kebanggaan Sumsel karena diinisasi langsung Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel," pungkasnya. (nsw/fad)