https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sekolah Swasta Minim Peminat

*Mau Tahun Ajaran Baru, Cuma Dapat 20 Siswa

PALEMBANG – Awal tahun pelajaran 2023-2024 sudah di depan mata, tepatnya akan dimulai pada 10 Juli mendatang.

Tapi persoalannya masih cukup banyak calon siswa lulusan SD negeri maupun swasta yang belum mendapatkan sekolah lantaran tidak lulus SMP negeri jalur akhir prestasi TPA (tes potensi akademik) yang diumumkan tenggat waktu, Kamis (6/7).

Total daya tampung 61 SMP negeri di Kota Palembang sebanyak 17.696 siswa, sementara lulusan siswa kelas VI SD untuk swasta ada sebanyak 5.866 orang dan negeri 18.829 orang.

Artinya ada sebanyak 12.963 siswa yang tidak tertampung di SMP negeri dan mereka harus sekolah ke swasta.

Terutama lulusan yang sebelumnya masih mencoba jalur prestasi TPA, namun tidak lulus.

Nyatanya hingga kini sekolah swasta masih berburu murid baru bagi lulusan SD, termasuk SMP, SMA/SMK sederajat.

“Sekolah negeri memang sudah selesai melakukan penyeleksian siswa baru, calon siswa yang belum tertampung bisa mendaftar ke sekolah kita (swasta, red),”

ujar Drs Azhari MD MM, Ketua Yayasan Sekolah Islamiyah Palembang yang bawahi SMP PTI, SMA Ethika, SMK Ethika, kemarin.

Pria yang juga Wakil Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Palembang ini menyebut seperti tahun sebelumnya, animo masyarakat untuk memasukkan anaknya ke sekolah swasta masih belum begitu besar. Meski fasilitas sekolah yang sudah disiapkan sangat bagus.

“Tahun ini kondisinya masih sama dengan tahun sebelumnya juga sedikit. Sekolah swasta lain bahkan ada yang cuma mendapat 4-5 siswa baru," bebernya.

Dia pun merinci untuk SMP PTI, jumlah siswanya 30 orang, SMA Ethika 30 orang, dan SMK Ethika 30 orang.

"Kita hanya dapat calon siswa masing-masing satu kelas, padahal sebenarnya bisa menampung siswa baru hingga tiga kelas," lanjut Azhari.

Setiap tahun pihaknya sebenarnya terus melakukan evaluasi supaya ada perbaikan atau penambahan calon siswa. Misalnya dengan meningkatkan kualitas dan sarana prasarana.

"Tapi pada umumnya orang tua dan murid kebanyakan masih ingin ke sekolah negeri.

Walaupun sarananya tidak cukup atau kurang, mereka tetap ingin mencari sekolah negeri," bebernya.

Diakuinya, memang dalam masyarakat sudah terbangun imej bahwa kalau masuk sekolah negeri itu keren jadi indikatornya seperti itu.

"Persoalannya negeri masih nerima siswa sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan lagi sekolah swasta," ujarnya.

Sementara kuota penerimaan siswa baru tahun 2023 masih sama dengan tahun 2022.

“Seharusnya dalam kondisi normal sekolah yang dikelola bisa menerima 2-3 kelas dengan fasilitas dan guru yang sudah siap menyambut tahun ajaran baru. Lengkap kita, ada lab komputer, lab IPA, perpustakaan, dan lainnya," bebernya.

Katanya, bagi siswa yang ingin mendaftar sekolahnya sendiri, siswa dibebaskan dari biaya pendaftaran.

"SPP bulan Juli gratis, baju olahraga gratis. Ada juga SMP baju batik gratis, baju muslimnya, baju olahraga gratis.

Cuma dibatasi hingga 30 orang dan SMA dibatasi hingga 40 orang," imbuhnya.

Sekolahnya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi lulusan SD, SMP, atau Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah bisa turut bergabung.

"Syarat pendaftaran isi formulir, kemudian kumpul pas foto, asal sekolah dari mana untuk surat keterangan lulus sekolah sementara ini belum," pungkasnya.

Kepala SMA Srijaya Negara, Drs Syahrial MSi mengatakan PPDB sekolahnya sudah tutup.

"Kalau kuota siswa kami sesuaikan dengan jumlah kelas yang tersedia, 7 kelas masing-masing isi 36 siswa," terangnya.

Jumlah siswa tak dapat ditambah karena keterbatasan kelas, yang keluar tujuh kelas, yang masuk juga harus tujuh kelas.

Katanya pemerintah dalam hal ini Disdik harus mengikuti aturan PPDB secara nasional, tidak menambah kelas, disesuaikan dengan kuota, rombel, kelas 36 siswa.

"Sehingga sekolah negeri mutunya tetap terjamin dan sekolah swasta tetap mendapat siswa," bebernya.

Andri Usman STr SI selaku Bendahara SMK Antara dan SMP Inaba menjelaskan Yayasan Pendidikan Umum Antara masih membuka PPDB dan kuotanya masih ada.

"Kalau sekolah kami yang daftar untuk SMK baru 20-an calon siswa dan SMP 30-an calon siswa," tandasnya.

Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdik Kota Palembang, Lukmanul Hakim SH mengatakan bagi peserta yang tidak lulus SMP negeri tujuan akan disalurkan ke SMP negeri terdekat yang masih memiliki daya tampung.

“Kita persilakan kepada calon peserta didik untuk mendaftar ulang pada SMP negeri tersebut, atau silakan mendaftar ke SMP swasta, yang tentu fasilitas dan kualitasnya tak kalah bagus dengan SMP negeri,” tandasnya. (nni/fad/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan