Kelelahan dan Cuaca Buruk Memicu Penyebaran Batuk dan Pilek di Kalangan Jemaah Haji
Kelelahan dan Cuaca Buruk Memicu Penyebaran Batuk dan Pilek di Kalangan Jemaah Haji ARAB SAUDI, SUMATERAEKSPRES.ID - Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter 16 Palembang (PLM)/Lubuklinggau, dr Diana Utama Putri telah mengungkapkan sebuah fenomena yang menarik setelah puncak haji. Dalam pernyataannya pada Kamis, 6 Juli 2023, ia menjelaskan bahwa jemaah haji ramai terkena batuk dan pilek, terutama jemaah asal Kota Lubuklinggau. Ia menjelaskan bahwa terjadi perubahan pola penyakit pada jemaah setelah Puncak Haji (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Sebelumnya, hipertensi dan dehidrasi merupakan penyakit yang paling umum, namun saat ini batuk dan pilek menjadi penyakit yang paling sering terjadi. Menurutnya, faktor penyebab utama adalah kelelahan para jemaah setelah melaksanakan wukuf dan berada di Arafah, menginap di Mina, serta melontar jumroh di Jamarat. BACA JUGA : Inilah Tanggapan Jemaah Haji Asal Sumsel: Pelaksanaan Haji Tidak Seburuk Kabar yang Beredar Selain itu, cuaca juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi kesehatan mereka. Ia juga menyebutkan bahwa batuk dan pilek merupakan dua dari lima penyakit terbesar yang umum terjadi di Arab Saudi. "Cuaca dan kelelahan jadi faktor utama sehingga kesehatannya menurun, apalagi tidak memakai masker," jelasnya. Tim Kesehatan Haji terus memberikan edukasi kepada para jemaah untuk selalu menggunakan masker guna mencegah penyebaran virus penyebab batuk dan pilek. Selain memberikan himbauan, mereka juga menyediakan obat-obatan yang jemaah perlukan. (lid)