Kembali Harmonis dari Meja Makan
*Gerakan dari BKKBN, Bantu Turunkan Stunting
PALEMBANG - Setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan duduk bersama satu meja. Itulah latar belakang Gerakan Kembali ke Meja Makan.
Tujuannya, membangun hubungan harmonis dan nyaman dimulai dari lingkungan keluarga.
Semua ini disampaikan Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) saat menghadiri sosialisasi gerakan itu di Dining Hall Jakabaring Sport City (JSC), Rabu (5/7).
Acara dihadiri Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia HD, istri Gubernur Jawa Tengah, Siti Atiqoh Suprianti dan istri Kepala BKKBN RI, dr Reny Hasto. Juga Ketua TP PKK kabupaten/kota.
"Akibat kesibukan dan aktivitas, kita terkadang melupakan hal yang sepele dalam rumah tangga.
Salah satunya makan bersama di meja. Padahal itu momen untuk semua anggota keluarga bisa berinteraksi secara langsung,” ujarnya.
Di meja makan pula, bisa mencarikan solusi jika ada anggota keluarga yang punya masalah.
Era digitalisasi saat ini telah menciptakan jarak dan hubungan dalam rumah tangga kurang harmonis. Misal, pesan makan cukup pakai ponsel.
“Mirisnya, makan di kamar. Coba bayangkan bila semua itu terus terjadi,” beber Hasto.
Tidak ada lagi kehangatan dalam keluarga yang tercipta saat semua duduk di meja makan.
“Momen tersebut yang sekarang ini mulai berkurang dan akan kita kembalikan lagi melalui gerakan ini," jelasnya.
Melalui gerakan ini, BKKBN berupaya kembali membentuk keluarga yang berkualitas dan bahagia.
Lewat gerakan ini juga diharapkan dalam mempercepat penurunan stunting yang targetnya tahun depan menjadi 14 persen.
“Masakan sendiri kan enak. Diolah dan dimasak pakai hati. Tentu lebih bergizi dan sehat. Ini jelas sangat membantu dalam upaya menurunkan stunting,” kata Hasto.
Gerakan Kembali ke Meja Makan ini juga upaya agar tiap keluarga meluangkan waktu demi berkumpul dan berkomunikasi bersama antar anggota keluarga.
"Saya berharap kegiatan pagi ini (kemarin) dapat membekas.
Setiap keluarga yang hadir bisa meneruskan kebiasaan makan bersama di meja makan dengan seluruh anggota keluarga masing-masing tiap hari,” bebernya.
Hasto juga minta gerakan ini disosialisasikan kepada keluarga lain di lingkungan sekitar.
Sementara, Asisten I Pemprov Sumsel, Edward Chandra mengungkapkan,
target bersama dari semua keluarga di Sumsel yakni menurunkan angka stunting.Ini dapat dimulai dari lingkungan keluarga.
"Menurunkan stunting menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya. Untuk dapat makanan yang sehat dan bergizi tidak perlu mahal dan mewah.
“Bisa dari sekitar atau produk lokal. Yang terpenting semua ini butuh keseriusan kita untuk mewujudkannya," pungkasnya.
Dalam acara itu, ada demo masak ikan kuah kuning yang diikuti Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia.
“Saya berharap, dengan semua bahan yang ada di rumah, bisa menambah cita rasa masakan.
Yang lebih penting lagi, bagaimana keluarga berkumpul dan makan bersama di meja makan,” ujar Hj Febrita.
Menurutnya, meskipun menu seadanya, tapi akan terasa istimewa bila disantap dengan seluruh anggota keluarga.
“Ini cuma contoh. Di tangan ibu-ibu, ikan ini menjadi makanan yang lezat dan dinikmati semua keluarga dalam rumah," tandasnya. (afi)