Bersihkan Altar hingga Cat Bangunan

*Persiapan Kelenteng Dewi Kwan Im Jelang Imlek

PALEMBANG - Jelang Imlek. Rumah ibadah umat Tionghoa mulai berbenah. Termasuklah Kelenteng Dewi Kwan Im yang berada di Jl KH Azhari, Kelurahan 9-19 Ulu ini. Sebab, setiap Imlek. Kelenteng ini selalu dihadiri jutaan umat Tridharma.

Nah, kemarin (18/1), kelenteng ini memasang ribuan lampion. Begitu juga berbagai ornamen khas di kalangan masyarakat Tionghoa. Yang memasangnya mulai dari pengurus, pekerja, dan  penjaga kelenteng.

Baik itu berupa lampion, meja sembahyang hingga altar tak luput dapat perhatian. Di samping itu, di bagian bangunan ini juga sudah dibersihkan dengan dicat ulang di beberapa titik yang catnya ini mengalami kepudaran. Baca juga : Catat! Ini Jadwal Libur Imlek dan Cuti Bersama Tahun 2023

"Sebenarnya aktivitas penyambutan tahun baru Imlek sudah dilaksanakan sejak sepekan terakhir. Semuanya ini dilakukan usai kita melakukan sembahyang antarkan Dewa Dapur ke langit," kata  Humas PTITD Sumsel, Tjik Harun .

Dia menjelaskan, puncak tahun baru ini nanti akan dilaksanakan di tengah malam. Hal itu harus disokong dengan cahaya lampu yang cukup. Sementara untuk kenyamanan umat yang datang pada malam pergantian tahun termasuk jua pada hari H tersebut. Pihaknya sejauh ini sudah persiapkan areal parkir yang luas untuk menampung kendaraan di area kelenteng. Baca juga : Lima Festival Besar Budaya Tionghoa, Wihara Dharmakirti Ikut Gelar Festival Dongzhi

Sedangkan untuk mempermudah bagi umat yang akan sembahyang. Panitia juga nantinya persiapkan kapal ketek atau jukung yang akan mengantarkan umat tadi dari Seberang Ulu menuju Seberang Ilir ataupun sebaliknya. “Jadi akan mempermudah transportasi mereka,” ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, memastikan saat puncak malam pergantian tahun atau tanggal 22 Januari yang akan datang berkaitan dengan pengamanan. Nanti di lokasi juga akan dijaga oleh pihak kepolisian dan TNI termasuk juga dari pengamanan kelenteng sendiri. Termasuk juga parkir.

“Tapi kita mengingatkan kepada umat agar mengatur sendiri waktu datang ke kelenteng untuk sembahyang. Yang mana ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadi penumpukan ataupun jua kepadatan pada saat merayakan Imlek tersebut," pungkasnya. (afi)