Kematian Misterius di Plaju Palembang: Karyawan Bakso Marhaen Ditemukan Tergantung di Rumah Kosong, Kondisinya Penuh Kejanggalan PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebuah kejadian misterius mengguncang kota Palembang. Itu ketika Wasiun Alim (27), seorang karyawan Bakso Marhaen asal Tambak Boyo,  tewas tergantung di sebuah rumah kosong. Kejadian tragis ini terjadi di Jl DI Panjaitan, Bagus Kuning, Kecamatan Plaju, Palembang, pada Sabtu (1/7) sekitar pukul 08.00 WIB. Penyebab pasti kematian Wasiun masih belum terungkap. Sebelum ditemukan dalam kondisi tragis ini, Nuryadi (38), pemilik Bakso Marhaen, sudah merasa curiga ketika Wasiun tidak muncul di warung bakso. Hanya tidak ada rekaman CCTV yang menunjukkan keberadaannya sejak Jumat (30/6) sekitar pukul 22.00 WIB. BACA JUGA : Mual-Muntah, 32 Anak Keracunan Bakso Bakar Penuh kekhawatiran, Nuryadi mulai mencari-cari Wasiun hingga menemukan rumah kosong yang sering digunakan sebagai tempat istirahat. "Sebenarnya dia selalu ada di warung saat tidak bekerja, baik siang maupun malam. Tapi sejak Jumat malam, dia menghilang," kata Nuryadi. Dia merasa curiga karena ini bukan sikap biasanya. "Dan benar saja, ketika saya menemukannya di rumah kosong yang sering dia gunakan, dia sudah meninggal tergantung di dalamnya," ungkap Nuryadi. Nuryadi kemudian menghubungi Ketua RT setempat dan bersama-sama mereka memutuskan untuk masuk ke dalam rumah kosong tersebut. BACA JUGA : Baksos Bagi Paket Sembako, Usulkan Perumahan MBR  Mulyanto, Ketua RT 01 RW 01, segera tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menghubungi polisi dari Polsek Plaju dan Polrestabes Palembang.

Leher Terikat Tali

Setelah petugas tiba, pintu rumah mereka buka dan mereka menemukan Wasiun tergantung dengan leher terikat tali. Dia melihat melalui celah pintu rumah kosong itu, saya melihat celana panjang Wasiun dan kakinya tergantung. Setelah polisi datang, jelas terlihat bahwa Wasiun sudah meninggal dengan kaki tergantung dan leher terikat tali. "Namun, lidahnya tidak terjulur keluar," jelas Nuryadi. Dahlan, seorang pedagang yang tinggal di sebelah rumah kosong tersebut, mengaku tidak mengenal Wasiun dengan baik atau mengetahui namanya.