Dapil Neraka Rp1-2 M, Dapil ‘Sejuk’ Rp500 Juta
*Sampai Tergadai Mobil, Belum Bisa Tebus
*Tunggu DCT, Bacaleg Belum Jor-joran
PALEMBANG – Sembari menantikan daftar calon tetap (DCT) pemilu legislatif (pileg), para bacaleg telah mengumpulkan dana untuk sosialisasi.
Sebab, untuk terpilih, tidak cukup modal tekad, semangat, dan janji saja.
Sosialisasi pun belum jor-joran. Untuk caleg lama yang sudah kenyang pengalaman, mungkin bisa mengandalkan kedekatan dengan konstituennya.
Mereka punya basis massa. Tapi bagi caleg baru yang notabene belum terlalu dikenal, tentu butuh cara khusus. Kocek juga harus tebal.
Bacaleg DPRD provinsi dapil 3, Dolmar J Darmajaya blak-blakan soal dana sosialisasi yang diperlukan. Ketua Partai Garuda Sumsel ini mengatakan, untuk tingkat provinsi, sudah pasti butuh dana lebih besar dibandingkan maju sebagai caleg DPRD kabupaten/kota.
“Setiap orang diwajibkan untuk mengantongi suara terbanyak. Dan itu melihat daerah-daerahnya,” kata Dolmar, kemarin.
Dia masuk dapil Sumsel 3 meliputi Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Dua wilayah kategori agak ‘sejuk’. “Kalau daerah sejuk paling butuh dana sosialisasi sekitar Rp500 juta,” jelasnya.
Tapi kalau masuk dapil neraka, perlu modal lebih besar.
“Paling tidak Rp1 miliar hingga 2 miliar kalau dapil neraka,” bebernya. Kategori dapil neraka ini, ucap Dolmar, daerah yang banyak petahananya. Dana itu selain untuk pembuatan alat peraga kampanye, baju kampanye termasuk operasional, juga konsumsi.
Belum transportasi, geografis wilayah juga berpengaruh. “Misal dapil banyak wilayah perairan, ini butuh dana yang tidak sedikit,” ungkapnya. BACA JUGA : HEBOH Bacaleg di OKU Timur Diduga Bunuh Diri, Kenapa? Ini Keterangan Keluarga Korban
Senada, Ketua Partai Hanura Sumsel, Ahmad Al Azhar menyatakan, dana sangat perlu untuk bacaleg.
Setiap bacaleg, harus siap lahir dan batin untuk maju pileg. “Nominalnya memang tidak bisa diprediksi bakal habis berapa.
Yang pasti tidak kecil untuk dapat meraih serta menjangkau daerah-daerah yang menjadi kantong suara,” imbuhnya.
Bakal calon anggota DPD RI, Abdul Aziz mengatakan, dana sosialisasi atau kampanye sudah pasti diperlukan.
“Tapi sekarang fokus untuk penentuan daftar calon tetap (DCT) dan pengundian nomor urut,” katanya.
Dia juga masih menimbang peluang. “Masih berhitung, maju sebagai DPD atau DPR RI. Sekarang sedang penjajakan dengan dua parpol,” tambahnya.