Gebuk Ibu Tiri, Picu Kematian Ayah

*Hendak Dilempar sang Anak Pakai Batu, Serangan Jantung LUBUK LINGGAU - Apa yang dilakukan Izhar (22), seorang pemuda asal Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuk Linggau Utara II tak patut dicontoh. Akibat ulahnya, tak hanya menyakiti sang ibu tiri. Tapi juga memicu hilangnya nyawa ayah kandung sendiri. Baca Juga : Anda Muslim ? Pahami Posisi Tangan yang Benar Saat Takbir

Tindak penganiayaan itu berlangsung, Senin (16/1), sekitar pukul 17.45 WIB. Kejadiannya di rumah mereka. Sore itu, pelaku tiba-tiba pulang. Langsung marah-marah kepada Salamah (52), ibu tirinya. Baca juga : Tak Mempan Dirayu, Pria Ini Malah Cium Bibir dan Remas Dada IRT 41 Tahun

Pelaku merasa kesal, karena ibu tirinya itu mengunci tempat penyimpanan tabung LPG yang dipasangi terali. Salamah selain mengurus rumah tangga, dia juga berjualan gas. Tapi, tabung gas yang ada kerap hilang. Baca Juga : Duel, Tewas Organ Vital Ditombak

Diduga dijual oleh anak tirinya itu. Makanya, tempat penyimpanan tabung LPG tersebut teralinya dia kunci. Tak hanya itu, pelaku juga marah dan ngamuk karena kunci motor milik ayahnya diduga disembunyikan juga oleh Salamah.

Informasinya, sudah beberapa kali motor itu dibawa pelaku dan digadaikan. Karena kesal, pelaku pun mengambil sepotong kayu. Lalu memukul ibu tirinya menggunakan itu.

Hantaman kayu tersebut mengenai perut Salamah. Tak terima dipukul demikian, Salamah pun berteriak minta tolong suaminya, Syaharudin (56). Yang tak lain ayah kandung pelaku. Baca Juga : Tiga Mahasiswa UIN Masih Bisa Makan di Rumah

Mendengar teriakan istrinya dan mengetahui perbuatan pelaku, Syaharudin pun marah. Karena ketakutan, pelaku lari ke luar rumah. Dikejar ayahnya.

Tiba di halaman, pelaku berbalik dan hendak memukul ayahnya dengan sepotong kayu. Tapi pukulan itu tidak kena. Kejadian itu dilerai dua tetangga mereka, Efrina dan Asmadin. Baca juga : Bukan karena Janda atau Kembang Desa, Ini Alasan Suami Bisa Selingkuh

Kayu yang dipegang pelaku berhasil direbut kedua saksi. Tapi pelaku tak berhenti di situ. Pemuda ini mengambil batu dan hendak melempar ayahnya. Melihat itu, Syaharudin berusaha menghindar ke arah teras rumah.

Kemudian, Syaharudin yang diduga syok, tiba-tiba terjatuh dengan posisi terlentang di teras depan rumah. Tak sadarkan diri. Para saksi yang melihat kejadian itu lalu membantu korban. Dengan sepengetahuan ketua RT setempat dan didamping anak perempuan korban, Lina dan istri korban, Salamah, Syaharudin  dibawa ke RSUD Dr Sobirin. Baca Juga : Banyak Utang, Seorang Sopir di Banyuasin Gantung Diri

Namun takdir berkata lain. Meski sempat mendapat pertolongan medis, tapi nyawanya tetap tak tertolong.  Salamah yang terkena hantaman kayu di perutnya juga melakukan visum. Perbuatan pelaku lalu dilaporkan ke Mapolres Lubuk Linggau.

Kapolres Lubuk Linggau AKBP Harissandi SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Robi Sugara mengatakan, pihaknya menerima laporan warga adanya kejadian itu sekitar pukul 19.30 WIB. Anggota pun mendatangi rumah korban. Langsung dilakukan penyelidikan serta pengumpulan data dan keterangan dari para saksi. Juga mengamankan barang bukti, dua potong kayu dan batu yang digunakan untuk melempar Syaharudin.

Selanjutnya  tim gabungan, dibantu warga dan Ketua RT melakukan penyisiran di lokasi. Lalu didapat informasi kalau tersangka berada tidak jauh dari rumah tersebut. "Saat dilakukan penangkapan, tersangka sempat melakukan perlawanan dengan tangan kosong,” jelasnya. Tapi dengan kesigapan anggota, pemuda ini berhasil ditangkap.

Kata AKP Robi, dari hasil pemeriksaan terungkap kalau tersangka merupakan residivis kasus pencurian dengan kekerasan (curas). Dia pernah dipenjara pada 2020 lalu. Baca Juga : Mimin Live Instagram Tawuran Maut di Demang Diamankan Polisi, Alasannya untuk Naikkan Follower

"Tersangka mengakui satu kali melakukan pemukulan terhadap ibu tirinya dan pelemparan batu terhadap ayah kandungnya. Korban menghindari lemparah, lalu terjatuh," jelasnya.

Ditambahkan Kasat Reskrim, dari keterangan pihak keluarga, korban Syaharudin memang memiliki riwayat penyakit jantung. Masih berobat jalan.

"Kalau tersangka ini, informasinya sangat meresahkan warga. Sering terlihat bawa pisau, melakukan pengancaman dan pencurian di wilayah Ulak Surung," tukasnya. Untuk kasus ini, tersangka dijerat Pasal 35I KUHP dan  359 KUHP.

Ketua RT 05 Ulak Surung, Jaya menyatakan, korban Syaharudin meninggal bukan semerta-merta dianiaya anaknya. Tapi memang ada riwayat sakit jantung. Diakuinya, Senin sore memang terjadi keributan antara pelaku dengan ibu tirinya.

"Saat ribut itu, anaknya ini memukul pinggang kiri ibu tirinya dengan kayu. Jadi ibunya menjerit minta tolong sama bapaknya," kata dia. Keributan itu didengar warga sekitar. Kemudian mencoba melerai kejadian itu.

"Setelah itu, Pak Syaharudin kembali ke teras rumah. Mungkin karena syok melihat ribut-ribut itu, beliau mengeluhkan sakit di dada. Dia memanggil istrinya, lalu pingsan," tambahnya.

Dia kemudian dapat telepon dari seorang warga. Menginformasikan kejadian itu.”Ssambil saya menuju ke rumah Pak Syaharudin, saya minta beliau segera dibawa ke rumah sakit," katanya.

Menurut Jaya, hasil diskusi dengan pihak kepolisian, yang dilaporkan adalah soal penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap ibu tirinya. Diakui dia, pelaku memang sering meresahkan warga sekitar. Sering ribut di rumah. "Sering pulang mengancam pakai pisau, kayu, kadang pakai parang. Warga sekitar memang sudah resah," tuturnya.

Baca Juga : 6 Dalih Istri Gugat Cerai Suami, Poin 4 Sering Disarankan

Pukul 10.00 WIB kemarin, jenazah almarhum Syaharudin sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat. Lurah Ulak Surung, Nopiansyah Arha mengaku telah mendapatkan informasi kejadian tersebut.

"Saya tanya ke Pak RT, kejadiannya bukan dibunuh anak. Tapi meninggal karena serangan jantung. Sebelumnya memang ada keributan antara pelaku dengan ibu tirinya," tukasdia.(lid)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan