Dari Cemilan di Rumah, Kini Isi Hotel Berbintang
*Mengenal Aynie Marita, Produsen Cireng-Pangsit Kuah Vava House
Aynie Marita merupakan ibu rumah tangga yang terbilang sukses merintis usaha rumahan dengan brand Vava House.
Dia memproduksi berbagai makanan kekinian, seperti cireng, bakso aci, cilok, seblak, hingga pangsit kuah.
Agustina Saridewi - PALEMBANG
PRODUK Vava House dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko frozen food yang tersebar di Kota Palembang. Bahkan produk ini juga dijual di cafe seperti Kedai Siru sampai Hotel Batiqa Palembang ikut menggunakan produk Vava House untuk menu mereka. Owner Vava House, Aynie Marita mengatakan usahanya dirintis sejak 2019, mulanya cireng, kemudian berkembang menjadi cireng dengan berbagai varian.
"Awalnya saya usaha ini karena banyak yang ingin pesan, lihat dari saya posting di media sosial. Namanya ibu-ibu kan senang posing-posting habis buat apa, diposting. Cireng ini sendiri awalnya untuk cemilan di rumah," sampainya. Tapi akhirnya banyak yang ingin pesan dan mencoba cireng yang ia posting Aynie di media sosial. Akhirnya ia memutuskan untuk Open Pre Order (PO).
"Alhamdulillah setiap memproduksi selalu habis. Dulu sehari paling buat maksimal 60 bungkus karena tidak sanggup banyak-banyak, masih keterbatasan tenaga," katanya. Kemudian untuk meningkatkan produksi dirinya mengajak tetangga, sehingga dari semula hanya memproduksi 2 kg sehari meningkat menjadi satu dus. “Sekarang produksi sudah mencapai 3-5 dus. Untuk tepungnya saja itu 50 kg sehari. Ini juga karena produk Vava House sudah banyak variasinya, dan karyawan ada 6 orang," jelasnya.
Pemasaran dan penjualan produk Vava House ke toko-toko frozen food di Kota Palembang.
"Saya juga masukan ke cafe-cafe dan diterima sebagai menu-menu anak muda nongkrong di cafe," ujarnya.
Termasuk tempat makan seblak yang juga biasanya ambil untuk varian cireng ori dan cireng isi.
"Keluar kota juga, seperti ke Lampung, Muaro Bungo, dan Medan kita kirim," katanya.
Diakuinya, Vava House merupakan usaha rumahan. Yang awalnya produksi di rumah sendiri, kini menyewa tempat khusus untuk dijadikan tempat produksi/dapur.
"Kita di sini sampai sore, tapi kebanyakan produksi sekarang untuk pesanan saja. Dalam satu hari itu pasti habis list-list pesanan pembeli.
Satu agen itu bisa ambil 100 bungkus kalau sudah terlalu banyak dan tidak selesai lanjut besok," bebernya.
Belum lagi cafe, misalnya Kedai Siru itu bisa ambil 200 pax sekali pesan untuk bakso acinya saja belum cirengnya.
"Kami juga isi ke Hotel Batiqa," tambahnya. Dulu memasarkan produk lewat media sosial Facebook, sekarang karena sudah banyak agen, reseller, dan ke toko-toko tidak terlalu lagi promo.
Diakuinya merintis usaha ini selama 4 tahun juga tidak mudah, ada susah senangnya hingga bisa maju sampai sekarang.
Selain inovatif, Aynie juga type orang yang jeli melihat peluang dan tak mudah menyerah. "Saya main media sosial seperti Instagram itu bukan sekadar scrol-scrol, tapi cari cafe-cafe kemudian mengontak via DM.
Begitupun frozen food sampai ke luar kota. Itulah cara kita bertahan, kalau hanya puas dengan hanya 5 toko saja, kalau toko itu sepi lalu bagaimana," katanya.
Saat ini varian cireng Vava House yang ditawarkan seperti cireng ori, cireng pedas, cireng ayam mercon, cireng rujak udang, dan cireng keju.
Untuk bakso aci ori, bakso aci tulang rangu dan bakso aci, ada juga cilok, seblak dan pangsit kuah.
"Sekarang varian produksi Vava House makin variatif dengan seblak, cireng isi ayam, pangsit kuah, dan terbaru cireng isi pizza," tambahnya.
Nah, Vava house juga sudah dilengkapi sertifikat halal MUI sejak 2 tahun lalu, sertifikat PIRT dari Dinas Kesehatan, dan saat ini proses sertifikasi dari BBPOM. (*/fad)