https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kaji Gedung Kesenian Jadi Cagar Budaya

PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama Dewan Kesenian Palembang (DKP) dan Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) menggelar  Munggah Budaya sekaligus peresmian penggunaan Gedung Kesenian Palembang eks Balai Pertemuan, Minggu (25/5).

Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV, Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH Mkn mengapresiasi kegiatan Munggah Budaya ini.

Alhamdulillah kita bisa melaksanakan Munggah Budaya. Selamat juga kepada Dewan Kesenian Palembang yang tahun ini mendapatkan sekretariat baru dan Gedung Kesenian Palembang

yang memang dipergunakan untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan yang ada,” katanya usai peresmian ditandai pemotongan pita, kemarin.

Ketua Pelaksana Munggah Budaya, Qusoi SH, mengatakan acara ini mendapat dukungan para seniman dan budayawan Sumsel, terutama Kerukunan Keluarga Pedangdut Palembang (KKPP) yang ikut memotong rumput, membersihkan WC, memasang lampu, dan lain-lain.

Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), MS Iqbal Rudianto memberikan apresiasi setinggi-tingginya.

“Memang awalnya Gedung Kesenian ini tak terurus dan menyedihkan, cuma karena semangat kawan-kawan seniman, budayawan, pemerintah kota dan provinsi, serta stekholder terkait akhirnya gedung ini bisa dimanfaatkan.

Terbukti hari ini (kemarin, red) dimulainya kegiatan pertama Munggah Budaya,” katanya.

Koordinator AMPCB, Vebri Al Lintani menjelaskan Munggah berarti kenaikan dua pengantin di atas pelaminan. “Karena itu kita pakai kata Munggah.

Munggah artinya kenaikan tapi setelah ini kegiatan-kegiatan kesenian melalui Gedung Kesenian Palembang dapat naik terus,” katanya.

Menurutnya acara Munggah Budaya digelar selama tiga hari sejak hari ini lewat acara pementasan sejumlah cabang seni sastra, musik, teater, tari, film.

“Kita juga minta gedung ini dipugar kiri kanan, terutama kusen dan lainnya agar layak menjadi Gedung Kesenian Palembang.

Saya minta Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi dan Kota untuk sama-sama mengkaji gedung ini yang merupakan gedung cagar budaya,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel diwakili Kabid Kebudayaan Disbudpar Sumsel, Cahyo Sulistyaningsih bersyukur Balai Pertemuan dikembalikan sebagai fungsinya Gedung Kesenian Palembang.

“Dengan adanya Gedung Kesenian ini, maka kesenian di Palembang lebih menggeliat dan dapat berimbas pada kesejahteraan baik seniman dan masyarakat Palembang,” pungkasnya. (iol/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan