Ubah Mindset, Bansos Bukan Gaji
*Berkurang, Penerima PKH Palembang 39.800 KPM
PALEMBANG - Petugas pendamping program keluarga harapan (PKH) secara rutin dan berkala lakukan pemuktahiran data.
Juga gelar pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2). Titik beratnya, mengubah mindset masyarakat.
Temuan di lapangan, banyak yang sudah tidak layak menerima PKH, tapi masih bergantung pada bantuan pemerintah pusat ini.
Mindset mereka menganggap bantuan sosial (bansos) suatu keharusan. Bahkan gaji.
“Para petugas pendamping ini berusaha mengubah mindset penerima yang secara ekonomi sudah layak.
Agar mereka tidak tergantung lagi dengan bansos,” jelas Kasi Jaminan Sosial Keluarga Dinas Sosial Palembang, Merry Ari Santi, kemarin.
Selama ini, karena menganggap bansos seolah-olah jadi ‘gaji’, mereka akan menagih kalau tidak dapat. “Padahal ini kan sifatnya bantuan.
Banyak penerima yang sudah tidak layak mendapatkan bantuan, tapi tidak mau keluar," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, para pendamping juga mengedukasi penerima. Terutama keluarga yang punya anak usia produktif.
Selain menghindari pernikahan dini, juga untuk menurunkan risiko kelahiran stunting.
Kata Merry, pda triwulan 1 2023 ada sekitar 39.800 penerima. Begitu juga triwulan II.
"Jumlah penerima jauh berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 42-43 ribuan," paparnya.
Bisa jadi karena keterbatasan anggaran negara. Kemungkinan juga karena pemuktahiran data verifikasi dan validasi dari pendamping atau pun pihak kelurahan.
Penyaluran PKH melalui PT Pos dan Bank BRI.