Sering Panen hingga Bagi-Bagi Tetangga, Gunakan Pupuk Kotoran Kambing

*Melihat Lahan GSMP Milik Warga Kecamatan Mesuji Makmur, OKI

Banyak manfaat yang dirasakan warga jika lahan pekarangan rumahnya ditanami beragam tanaman bermanfaat. Inilah yang dirasakan warga di Desa Mataram Jaya Kecamatan Mesuji Makmur OKI yang telah menerapkan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). KHAIRUNISSAK - OKI ADA yang berbeda di salah satu rumah warga di Desa Mataram Jaya, Kecamatan Meuji Makmur, Kabupaten OKI. Rumahnya hijau penuh dengan beragam tanaman. Bukan tanaman aneka bunga tetapi lahan ini dipenuhi tanaman cabai. Cabai pun sudah berbuah. Bahkan, tak sedikit yang sudah berwarna merah dan siap untuk dipetik. Rumah ini ternyata milik Vani Andri SP. Ini merupakan salah satu binaan Elia, petugas Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP) untuk Kecamatan Mesuji Makmur, OKI.
Tanaman cabai di sini sudah beberapa kali panen. Hasil panen ini untuk konsumsi sendiri. Tak hanya itu, jika hasil panen berlebih dibagikan atau dijual ke tetangga. ‘’Alhamdulillah senang sekali melihatnya jika warga memanfaatkan pekarangan untuk menanam beragam tanaman bermanfaat," terangnya.
Masih kata dia, untuk bibitnya mereka menyiapkan sendiri. Kemudian pupuk berasal dari kotoran kambing. Kotoran kambing ini pun tak perlu sulit mencarinya. Karena di desa tersebut banyak yang beternak kambing. Untuk perawatannya pun tak terlalu sulit. Karena lahan tanaman berada di halaman belakang rumah maka untuk penyiraman dekat dengan sumber air. Apalagi di musim kemarau seperti ini, air penyiraman mudah didapat. Tak heran jika tanaman ini terlihat tumbuh subur. Kalau dilihat dari jumlahnya tidak terlalu banyak. Hanya sekitar 20-an polibag. Tapi buah cabai yang dihasilkan banyak sekali. Setiap batang berbuah. Jika melihatnya, pasti ada keinginan untuk langsung memetiknya. ‘’Penanaman cabai ini akan terus berlanjut setelah panen, karena sebagian warga akan ketagihan untuk menanam kembali,’’ ujarnya.
Selain cabai rawit ada juga tanaman terong. Jumlahnya juga tak terlalu banyak. Saat ini pun sudah siap dipanen. ‘’ Warga di sini kreatif. Rajin bercocok tanam. Jadi walaupun bantuan program GSMP belum ada tetapi warga sudah berinisiatif menanam sendiri mendukung program ketahanan pangan,’’ ujar Vanny.
Penanaman cabai sendiri sudah dilakukan sejak tahun lalu. Memang untuk saat ini dalam sekali panen belum bisa dijual. Hanya konsumsi sendiri dan bagi-bagi ke tetangga. ‘’Tapi hasil penanaman yang kita lakukan ini sangat menggembirakan warga. Mereka dapat menikmati langsung hasil tanaman ini,’’ ujarnya. Untuk diketahui di sini kebanyakan warga menanam cabai ada juga menanam terong. Tapi sebagian besar menanam cabai rawit. Dipilihnya tanaman cabai ini karena perawatannya tak terlalu sulit dan terkadang harga cabai di pasaran sering mahal. ‘’Jadi jika menanam sendiri tentunya saat harga cabai tinggi tak akan membuat kami bingung. Karena kami sudah punya cabai sendiri,’’ ujarnya yang berharap akan semakin banyak warga menerapkan GSMP. (*/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan