Hasilkan Alumni Berkualitas

*Prof Ir Edizal Jadi Rektor UTP Palembang

PALEMBANG - Profesor Ir Edizal AE MS dipercaya menjabat sebagai Rektor Universitas Tridinanti Palembang (UTP) periode 2023-2027.

Jabatan ini diamanahkan kepadanya setelah ia dilantik Ketua Yayasan Pendidikan Tridinanti, Prof Mahmud Hasyim MME di Aula Flamboyan UTP Palembang, Sabtu (9/6) kemarin.

Prof Edizal pun beberapa visi misi membawa UTP semakin moncer di bidang pendidikan ke depan.

Diwawancarai koran ini, Prof Edizal mengaku sudah barang tentu ada visi dan misi yang ia usung.

“Visi saya mewujudkan UTP menjadi perguruan tinggi yang terkemuka dan menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman, berkualitas,

berakhlak  mulia dan bertanggung jawab dalam penguasaaan dan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni,” terangnya.

Mengacu visi universitas, lanjut Prof Edizal, artinya bagaimana UTP menghasilkan alumni yang berkualitas. Menurutnya,

UTP menyadari jika perguruan tinggi swasta, mahasiswanya adalah pilihan setelah tidak lulus universitas negeri. Baru kemudian mereka memilih swasta termasuk UTP.

Dikatakan, PTS termasuk UTP, mahasiswanya kebanyakan dari golongan ekonomi menengah ke bawah.

“Itu salah satu kendala, terutama untuk mutu calon mahasiswa rendah perekonomian.

Artinya dengan kondisi yang minim, bagaimana kita dapat menghasilkan alumni berkualitas. BACA JUGA : Hasilkan Alumni Berkualitas

Dan ini menjadi visi kita menuntaskannya,” ungkap pria yang sebelumnya juga sempat menjadi Rektor UTP Palembang periode 2007-2015 ini.

Alhamdulillah kebetulan saya diminta kawan-kawan untuk dicalonkan kembali sebagai rektor.

Kemarin pada saat pemilihan kita mendapat dukungan besar. Dari 40 suara yang ada saya mendapat 34 suara. Artinya masih diminta ilmu dan pikiran untuk UTP.

Saya juga ke depan punya pandangan, alumni UTP keluar harus bermutu.

Maksud bermutu di sini ada dua, pertama alumni yang punya fortopolio dan alumni yang memiliki kreativitas,” ulasnya.

Dimana alumni portopolio, tak hanya sekadar punya ijazah melainkan juga memiliki surat keterangan pendamping ijazah.

“Misalnya kemampuan Bahasa Inggris, TOEFL-nya 500. Atau pretasi akademik lain, dapat medali dan lainnya,” kata dia.

Begitu juga prestasi bidang olahraga. Jadi alumni portofolio ada nilai tambahnya sehingga ketika mereka mencari kerja lebih mudah dan cepat.

Yang kedua alumni kreatif, dimana alumni diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.

“Setelah selesai ia memiliki kreativitas. Jangan sampai setelah selesai perpanjang deretan pengangguran. Jadi amanah saya menjadi rektor tentu berat.

Kalau menghasilkan sarjana yang tidak mampu bekerja, atau tidak bisa bekerja sendiri. Itu menjadi beban seorang rektor,” kata dia.

Solusinya, lanjutnya, cara pertama tingkatkan mutu proses belajar mengajar.

“Tidak hanya satu arah. Mahasiswa dilatih berdiskusi dan berkomunikasi. Dia juga harus bisa karena system SKS, 50 menit tatap muka, 50 menit terstruktur, 50 menit mandiri.

Biasanya universitas swasta, terstruktur dan mandiri ini belum sepenuhnya,” ungkapnya.

Pusat pembelajaran UTP nantinya mahasiswa yang aktif belajar. Seperti program Merdeka Belajar.

“Jadi program Merdeka belajar itu mahassiwa harus aktif. Kurikulum juga harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Muatan kewiraswastaan perlu dilakukan misalnya pada Fakultas Ekonomi, Teknik, Pertanian, dan FKIP. Jadi mereka yang mumpuni dapat ikut mengajar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan