Target QRIS 45 Juta Pengguna
*Kejar Volume Transaksi 1 Miliar
PALEMBANG - Penetrasi pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus meningkat.
Tahun ini Bank Indonesia menargetkan sebanyak 45 juta pengguna, sehingga untuk merealisasikan hal itu perlu kolaborasi seluruh pihak.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Erwin Soeriadimadja, mengatakan, pihaknya mematok volume transaksi QRIS dapat menyentuh angka 1 miliar.
"Untuk mewujudkan itu perlu ada pengembangan literasi digital yang baik dari seluruh masyarakat, khususnya para generasi muda atau Gen Z," katanya.
BI Sumsel telah menggelar kegiatan Literasi Digital dan Keuangan Inklusif bersama 500 mahasiswa yang berasal dari 7 perguruan tinggi di Sumsel.
"Kegiatan ini sangat penting, karena berdasarkan data, tingkat literasi digital di Sumsel angkanya masih 3,39 persen, sedangkan nasional rata-rata nasional 3,44 persen,” kata Erwin.
Dia mengungkapkan, pemahaman mengenai digitalisasi ini tak lepas dari peran penting era digital bagi pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kata kunci ke depan harus ada kerja kolaboratif dari berbagai pihak, agar bisa bisa merealisasikan transformasi digital dan membangun lebih banyak sumber ekonomi baru di Sumsel.
Selain itu, sambung dia, kondisi perekonomian di Sumsel terbilang sangat baik.
Tingkat pertumbuhan Sumsel terbaru telah berada di kisaran 5,11 persen.
Belum lagi inflasi terbaru bulan Juni 2023 juga menunjukkan angka yang melandai sebesar 3,38 persen secara year on year.
"Kerja bagus ini harus dipertahankan," tegasnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono merinci transaksi QRIS di Sumsel saat ini telah mencapai Rp524 miliar.
Untuk merchant UMKM yang sudah menjadi anggota QRIS 600 ribu. “Luar biasa dan pengguna QRIS Sumsel sudah berkisar 870 ribu, syukur-syukur menembus 1 juta,” ujarnya.
Sekda Sumsel, Ir SA Supriono, mengatakan akses terhadap informasi dan teknologi sangat penting.
Melalui kegiatan ini, generasi milenial dapat memperoleh pengetahuan tentang teknologi digital dan meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.
"Pengetahuan dan keterampilan digital perlu dimiliki generasi milenial dan generasi Z guna meningkatkan kontribusi aktif dalam berbagai sektor ekonomi di Sumsel," tegasnya.
Supriono berharap digital di bidang keuangan dapat menjadi penggiat dalam meningkatkan edukasi digital dan mendorong akses digital dan keuangan yang lebih luas bagi masyarakat. (yun/fad)