Palembang Bidik Rp3,4 Triliun
*Target Investasi 2023 Naik Rp300 Miliar
PALEMBANG – Investasi menjadi salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi. Sebab itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang membidik kenaikan target investasi pada 2023 ini.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Palembang, Gunawan mengatakan, kenaikan itu mencapai Rp300 miliar. “Tahun lalu target kita Rp3,1 triliun. Nah pada 2023 ini sebesar Rp3,4 triliun,” katanya, kemarin (16/1).
Gunawan mengaku, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kota Palembang optimistis tahun ini investasi akan tumbuh. "Kalau dihitung artinya ada kenaikan Rp300 miliar untuk nilai investasi dari tahun sebelumnya ke tahun ini," katanya.
Dari sumber investasi yang masuk, Palembang masih di sokong besar dari Penanam Modal Dalam Negeri. "Ya, tetap yang paling tinggi dari PMDN," Katanya. Sedangkan untuk Penanam Modal Asing (PMA) biasanya lebih kecil dibandingkan PMDN.
Ini juga jika melihat realisasi pajak yang masuk ditahun - tahun sebelumnya. Seperti ditahun 2022 lalu, Tercatat TW 3 pada 2022 capaian/realisasi investasi ke Palembang sebesar Rp3, 77 triliun. Dengan rincian investasi dari PMA (penanam modal asing) sebesar Rp52,67 miliar, dan PMDN sebesar Rp3, 66 triliun.
Kepala DPMPTSP Sumsel, Yudha Husni mengatakan, pada 2023 Sumsel menargetkan investasi tahun depan bisa mencapai Rp55 triliun. Naik Rp14 triliun dari target 2022. Dia menerangkan selama ini investasi yang masuk Sumsel cukup beragam. Baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
Untuk PMA di triwulan III, tertinggi masih di sektor tersier yakni investasi listrik, gas, dan air mencapai Rp2,1 triliun. Sektor sekunder yang tertinggi ada industri kertas dan percetakan sebesar Rp425,56 miliar. Sektor primer ada tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan mencapai Rp221,48 miliar.
Sedangkan PMDN sendiri yang mencapai Rp5 triliun. Tertinggi investasi didominasi sektor pertambangan Rp1,29 triliun, tanaman pangan perkebunan dan peternakan Rp1 triliun, dan transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp627,6 miliar.
“Berdasarkan kabupaten/kota, investasi yang masuk Sumsel tertinggi Muara Enim mencapai Rp11 triliun, menyusul OKI Rp3,86 triliun, serta Palembang Rp3,7 triliun,” pungkasnya. (tin/yun)