Korban Content Creator Trauma
SEKAYU - Kasus pencabulan yang diduga dilakukan content creator, komedian, sekaligus guru tidak tetap (GTT) asal Sekayu, Musi Banyuasin, Dedy Saputra (34) alias Kuyung Mat, membuat korban diduga mengalami trauma psikologis. Kini korban lebih banyak diam.
"Kita sudah lakukan pendampingan di polres dan visum ke RSUD. Kalau kondisi anaknya sendiri masih banyak diam, mungkin malu karena kasusnya viral dan beritanya di mana-mana," ungkap Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Muba Dewi Kartika kepada Sumatera Ekspres.
Apakah korban trauma? Dewi mengatakan korban terlihat lempang (polos, red) saja. Tapi kata Dewi, dari cara bicara dan gerakan tubuhnya seperti masih takut. "Mungkin menahan malu, nanti kita dalami lagi. Pendampingan terus kita lakukan," kata Dewi.
Kadisdikbud Iskandar Syahrianto mengatakan pihaknya menekankan kepada pihak sekolah untuk lebih ketat lagi menerapkan SOP agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Khususnya di lingkungan sekolah, "Kegiatan ekstrakurikuler juga harus diawasi minimal 2-3 orang yang mengawasi," cetusnya.
Untuk korban sendiri kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Dinas PPPA untuk terus melakukan pendampingan serta konseling berkelanjutan guna mengurangi trauma yang dialami korban. "Kita juga minta pihak sekolah agar menciptakan suasana yang kondusif, jangan sampai korban tersudutkan atau ter-bully. Harus nyaman, kita terus dorong korban melanjutkan pendidikannya, karena kasihan, masa depannya masih panjang," ujarnya.
Sementara di media sosial sendiri banyak pihak mengutuk perbuatan pencabulan yang dilakukan tersangka. "Waiindook dak senono nia, efek mulai terkenal. Kitek mintek agar diproses hukum semestinye, terus dikawal supaye dihukum berat," ungkap Joni salah satu warga. (Kur)