https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Antisipasi dan Kenali Gejala Kusta

PALEMBANG - Persatuan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Palembang mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan diri serta waspada terhadap penyakit kulit menular seperti Kusta dan penyakit kulit lainnya.

"Yang penting, edukasi kami terhadap penyakit kusta ini karena masih dianggap aib padahal sekarang sudah ada pengobatannya. Jangan sampai mengucilkan dan membuat stigma negatif kepada penyitas kusta, " ujar dr M Izazi Hari Purwoko SpKK (K), FINSVDV, FAADV,  ketua Perdoski Cabang Palembang, saat menggelar sosialisasi pencegahan penyakit kusta di Pelataran Stadion Jakabaring Palembang, Minggu (15/1).

Untuk penyakit kusta sendiri, kata dia, meski kasus penyakit kusta di Sumatera Selatan (Sumsel) masih di bawah angka nasional, namun masyarakat harus tetap waspada.  Dan bisa mengantisipasi penularan penyakit kusta, dengan mengetahui gejalanya. "Yang terpenting itu antisipasi kenali gejalanya, jangan sampai sudah parah baru ke dokter," tukasnya.

Ia menjelaskan, gejala awal kusta yakni akan timbul bercak putih atau merah pada bagian tubuh, bagian tersebut akan menjadi mati rasa, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau nyeri. Kulit tidak berkeringat (anhidrosis). Kulit terasa kaku dan kering. Bercak putih dan merah yang timbul dibagian tubuh tidak terasa gatal. Lalu, bagian tubuh tersebut tidak merasakan nyeri atau sakit.

Sementara pencegahannya kata dr Izazi, melakukan Imunisasi Bacille Calmette Guerin (BCG) pada bayi. Jika mendapati indikasi dan gejala penyakit kusta, segera periksa klinik terdekat atau ke Puskesmas. Khususnya, apabila terdapat bercak  putih atau merah yang menyebabkan bagian tubuh mati rasa pada kulit. terakhir, minum obat dan periksa secara teratur ke Puskesmas atau Rumah Sakit (RS).

Dr Fifa Argentina, SpKK salah satu dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin menambahkan, pencegahan dini harus segera dilakukan. Mengingat penyakit kusta dapat diidap siapa saja tanpa batasan umur. "Penyakit kusta ini sangat cepat penularannya. Biasanya, jika sudah terkena penyakit kusta, penderita tidak akan mengetahui gejala yang akan timbul. Karena prosesnya membutuhkan waktu cukup lama sekitar 6-12 bulan, " katanya.

Ia mengatakan,  banyak yang tidak sadar kalau sudah terkena kusta di Sumsel. Angka kasus di Sumatera Selatan sendiri pada 2018 mencapai 3,62 persen dari per 100.000 penduduk. Sedangkan, data prevalensi terakhir pada 2022 berkisar 6,71 persen per 100.000 penduduk. "Dalam data yang kami himpun, ada beberapa kabupaten yang berpotensi tinggi untuk kasus kusta baru, yakni Muba, Banyuasin, OKI, dan pada daerah perairan lainnya, " paparnya.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada kusta anak yang tidak terlaporkan. "Nah, penyakit kusta ini sangat cepat penularannya. Biasanya, jika sudah terkena penyakit kusta, penderita tidak akan mengetahui gejala yang akan timbul. Karena prosesnya membutuhkan waktu cukup lama sekitar 6-12 bulan, " pungkasnya. (nsw/lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan