Merasa Terancam, Rombongan Ustaz Tinggalkan Ponpes dan Mengadu ke Polda Sumsel

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Merasa terancam jiwanya, rombongan ustaz dari pondok pesantren Mamba'ul Qur'an di desa Kaliberau kecamatan Bayung Lencir kabupaten Musi Banyuasin, ramai-ramai meninggalkan pondok pesantren yang telah mereka besarkan. Senin (22/5), melalui pengacara Yeperson. SH. MH dan Ririn Dwi Agusyin. SH. MH. Sekitar pukul 17.00 wib, mereka mengadu ke Polda dan meminta jaminan keselamatan agar mereka dapat beraktifitas bekerja seperti biasa. Petugas menerima pengaduan dengan LP STTL/PN/215/V/2023/SPKT. BACA JUGA : Waduh! Pria Ini Gondol Burung Polisi. Harga Rp7 Juta Dijual Rp1 Juta Salah seorang ustaz kepada sumateraekspres,id mengatakan agar permasalahan ini selesai secepatnya. "Selain mengajar di ponpes, kami juga ada kerjaan sampingan lainnya. Jual bakso, berdagang, menyadap karet masyarakat dan lain-lain. Kami lakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari demi anak istri," ujar ustaz Azhari, tertunduk lesu. Azhari menceritakan, bahwa awal pengancaman dari pihak terlapor. Telah terjadi pembacokan oleh salah seorang ustaz "pihak mereka" dengan masyarakat setempat diduga preman, bermuara pada pekerjaan di BUMdes. Kejadian Mei 2023. BACA JUGA : Gelapkan Uang Perusahaan untuk Judi Slot "Jadi BUMdes selama ini memasok makanan catering untuk kebutuhan salah satu perusahaan. Selama ini warga di sana, inisial Ca, mendapatkan pekerjaan tersebut. Realisasi atau fee bagi BUMdes sendiri Rp 200/porsi. Selanjutnya BUMdes, dengan ketua kepala desa yang baru, bermusyawarah agar BUMdes mendapat bagaian atau fee Rp 1.000/porsi," kata ustaz. Pihak ponpes melihat ini peluang untuk mendapatkan income agar ponpes dapat berkembang dan maju.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan