Terancam Karhutla, Siaga Operasi Udara
*7 Kabupaten Rawan Lahan Gambut
PALEMBANG - Musim kemarau ekstrim el nino telah melanda wilayah Provinsi Sumsel. Kondisi kering sekarang ini sangat berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun telah menetapkan Sumsel masuk 6 provinsi, prioritas penanganan karhutla di Indonesia tahun 2023. Termasuk Provinsi Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.
"Enam Provinsi prioritas penanganan karhutla ini tertuang dalam Inpres Nomor 3/2020," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan pada Apel Karhutla Kegiatan Penguatan Kapasitas Kawasan untuk Pencegahan Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2023 di Halaman Griya Agung, kemarin (17/5).
Dikatakan, menghadapi bencana merupakan tugas bersama, yaitu Pemerintah Pusat, Pemda, swasta, dan semua pihak. "Pemerintah Pusat support Pemprov Sumsel dalam mencegah dan menangani karhutla," tegasnya. BNPB mendukung operasi udara dengan menyiagakan dua helikopter dan dua pesawat di Lanud SMH Palembang. Meliputi helikopter water bombing jenis Sikorsky UH- 60A/N563DJ, helikopter water bombing jenis Mi8-MSB/UR-VBE. Lalu helikopter patroli udara jenis Bell 504/PK-WSA dan pesawat patroli udara jenis BN 2T/PK-WMN.
"BNPB menyalurkan dana operasional penanganan karhutla," ungkapnya. Lalu peningkatan sarana prasarana penanganan melalui darat yang dikomandai Manggal Agni. Ada tiga jenis operasi udara yang dilakukan BNPB. Pertama modifikasi atau rekayasa cuaca. "Kita kerahkan pesawat menaburkan NaCL," jelasnya. Dalam rangka mengalihkan turun hujan di tempat yang diinginkan.
Berdasarkan instruksi Menkopolhukam dan Menko Marves, BNPB melakukan pengisian embung mumpung awan masih ada. Adanya aplikasi yang mengetahui titik hotspot, helikopter langsung melakukan patroli, dan pengecekkan titik lokasi. "Kalau benar terjadi karhutla langsung dilakukan water bombing," tegasnya.
Semua upaya itu, lanjutnya, tidaklah efektif kobaran api telah membesar. "Kita paling melakukan penyekatan kanal agar kobaran api tak meluas dan dilakukan water bombing," bebernya. Faktor sosial dan ekonomi tak bisa dipisahkan terjadinya karhutla. "Karhutla terjadi, akibat ulah manusia hampir 99 persen," diakuinya.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan saat ini telah tercatat 555 titik hotspot di wilayah Provinsi Sumsel. "Pada bulan April saja sebanyak 227 hotspot telah tinggi di Provinsi Sumsel,” katanya. Walaupun semua tahu, titik hotspot belum tentu titik kebakaran, tetapi ini sudah menunjukkan indikasi adanya potensi terjadinya kebakaran hutan. "Petugas langsung mendatangi dan mengecek lapangan setiap laporan titik hotspot yang ada," tegasnya.
Gubernur Sumsel pun menginstruksikan penanganan karhutla. Dengan sikronisasikan tugas Provinsi dan Kabupaten, optimalisasi alat produksi pertanian membantu pemadaman kebakaran, lalu memperkuat sarana prasarana pemadaman perusahaan perkebunan, serta pemanfaatan dana desa (DD) untuk pengendalian kebakaran hutan kebun dan lahan. "Sumsel mendapatkan bantuan dua helikopter water bombing, satu helikopter patroli serta pesawat patroli dari BNPB," tegasnya.
Helikopter dan pesawat itu, telah terpakir dan disiagakan di Lanud SMH Palembang. "Jika terpantau titik hotspot, helikopter langsung patroli dan melakukan pengecekkan," ungkapnya. Bila benar terjadi kebakaran lahan, kerahkan helikopter melakukan water bombing. "Kita juga melakukan penaburan NaCL, agar mengubah awan menjadi hujan," jelasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, H Iriansyah SSos SKM MKes mengatakan 1.120 personil ikut apel karhutla dalam upaya penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan kesiapsiagaan bencana tahun 2023. Meliputi 220 personil Korem 044 Gapo, 140 personil Samapta Polda Sumsel, 35 personil Polairud, 35 personil Lanal, 35 personil Lanud, 40 petugas Dinas Perkebunan Sumsel, 40 petugas Dinas Kehutanan, 30 personil Dins Sosial, 30 petugas SAR, 100 personil Satpol PP. "Ada tujuh kabupaten yang paling rawan terbakar lahan gambutnya," kata Iriansyah.
Meliputi Musi Rawas (Mura), PALI, Muara Enim, Muratara, Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI). "Total luas lahan gambut itu mencapai 1.270.421 Ha tersebar di 7 kabupaten," bebernya. PJ Bupati Muba, Drs H Apriyadi MSi, menambahkan ikut siagakan petugas dan mengamankan wilayah Kecamatan Bayung Lencir. Mulai dari petugas BPBD, Pol PP, masyarakat peduli api, serta seluruh perusahaan yang ada.
Lantaran banyak lahan gambut dan rawan terbakar di lokasi itu. "Kekuatan petugas dikerahkan hampir 60 persen ke Kecamatan Bayung Lencir," ungkapnya. Pasalnya Kecamatan itu, banyak tersebar lahan gambut dan rawan terbakar. Pihaknya juga telah aktifkan posko pemantau karhutla. Petugas telah siaga 24 jam sekarang ini. “Pemkab Muba siapkan anggaran Rp5 miliar untuk mencengah dan menangani karhutla di Muba," pungkasnya. (yud/fad)