Perbanyak Guru Besar Baru

*49 Persen Prodi UIN Terakreditasi A dan Unggul

PALEMBANG – Demi meraih target visi Universitas Unggul Nasional pada 2024 dan Unggul Asia Tenggara pada 2029, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang bertekad terus memperbanyak jumlah guru besar yang ada. “Penambahan guru besar sudah menjadi target kinerja kita dalam renstra guna mencapai visi Universitas Unggul,” ujar Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof Dr Nyayu Khodijah SAg MSi, kemarin (17/5).
Makanya, lanjut Prof Dr Nyayu, pihaknya terus mendorong para dosen meraih predikat guru besar. “Hari ini (kemarin, red) kami mengukuhkan tiga guru besar baru. Mereka adalah Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan Islam, Prof Dr H Zainal Berlian SH MM DBA, Guru Besar Ilmu Hukum Prof Dr Holijah SH MH, dan Guru Besar Manajemen Supervisi Pendidikan Islam Prof Dr H Ahmad Zainuri MPdI di gedung Akademik Center (AC) Kampus A,” terangnya, kemarin.
Dia percaya capaian akademik yang diraih tentu merupakan hasil dari jerih payah, ketekunan dan keuletan saudara, serta dukungan moral dan doa dari keluarga.
“Di tengah tantangan era milenial, menjelang tahun politik dan kemajuan dunia pendidikan Tanah Air yang sangat dinamis, kehadiran Ilmu Hukum pun dirasa sangat penting dan memiliki fungsi yang signifikan. Apalagi antara Hukum dan pendidikan sesungguhnya tidaklah dapat dipisahkan “Education and Law are inextricably linked”,” tuturnya.
Menurutnya, pendidikan dan hukum, dalam hal ini hukum Syariah harus mampu menjadi penyeimbang terciptanya dunia pendidikan dan hukum yang bermartabat dan berkeadilan di tengah maraknya isu-isu politik. Politik yang cenderung memanfaatkan sentimen primordial sebaiknya dihindari karena dapat menciptakan disintegrasi dan hancurnya kohesi sosial di masyarakat.
"Maka itu kehadiran pendidikan, managemen pendidikan Islam dan hukum Islam yang sesuai dengan nilai-nilai syariah, bertujuan untuk kepentingan dan maslahat masyarakat serta tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan haruslah menjadi komitmen bersama sehingga tercipta suasana pendidikan dan perpolitikan yang lebih kondusif dan tidak meninggalkan efek dan pengaruh negative di tengah masyarakat," sebutnya.
Selain prestasi guru besar, saat ini UIN Raden Fatah sudah berhasil menghantarkan 49 persen prodi terakreditasi A dan Unggul, serta 95,5 persen program studi memiliki standar mutu Internasional melalui sertifikasi ISO 9001: 2015. "UIN Raden Fatah juga sudah memiliki 28 jurnal terakreditasi nasional. Menerima penghargaan Leadership Award, mencapai IKU 125 persen. Serta memiliki perpustakaan terakreditasi A, memiliki Lembaga Pemeriksa Halal, menjadi satker BLU Kinerja Tata Kelola Keuangan Terbaik Kategori Pagu Besar, menyandang penghargaan Rekor MURI Kategori Pantun Moderasi Beragama," sebutnya. Pihaknya juga menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan pemerintahan nasional dan internasional.
Nyayu berharap hendaknya para civitas akademika senantiasa meng-upgrade diri mengikuti perkembangan dan kebijakan terkini dalam hal pendidikan berbasis MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
"Dengan segala peluang dan tantangannya. Jabatan profesor bukanlah akhir, tetapi ini merupakan awal baru bagi kita sebagai akademisi. Sebab masyarakat kini menunggu kiprah kita dalam bidang pendidikan, penelitiandan pengabdian kepada masyarakat," ucapnya.
Prof Dr H Ahmad Zainuri MpdI menjelaskan dalam orasi ilmiahnya berjudul Manajemen Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka bersinergi di era 5.0. "Intinya tujuan kebijakan ini memberikan dorongan terhadap mahasiswa sehingga memiliki kompetensi dan menguasai beragam keilmuan yang bermanfaat untuk masuk ke dunia kerja," ujarnya. Katanya kebijakan MBKM juga telah memberi kesempatan dan peluang besar untuk mahasiswa guna memilih mata perkuliahan yang hendak diambilnya selaras dengan minat, bakat serta passion-nya masing-masing. (nni/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan