Inter Milan Pegang Kendali
*AC Milan 0-2 Inter Milan
MILAN — AC Milan di ujung tanduk. Kendali lolos final Liga Champions kini di tangan musuh sekota mereka Inter Milan yang tampil perkasa di leg pertama babak semifinal.
Gol Edin Dzeko di menit ke-8 yang digandakan Henrikh Mkhitaryan tiga menit kemudian menghancurkan Milan di San Siro, kemarin. Kedua gol itu tak mampu dibalas Rossoneri yang akhirnya kalah 0-2.
Statistik menunjukkan Milan secara keseluruhan memang kalah kelas dari tetangganya. Meski melakukan 57% penguasaan bola, mereka tercatat hanya mampu melepaskan satu tembakan on target sepanjang laga.
Sebaliknya, Nerazzurri mencatatkan lima tembakan tepat sasaran. Termasuk tiga di antaranya memaksa penjaga gawang Milan, Mike Maignan melakukan penyelamatan.
Dan kini pasukan Simone Inzaghi memegang kendali penuh pada tiket partai puncak Liga Champions. Kendati masih ada leg kedua di Giuseppe Meazza, pekan depan, statistik Liga Champions menunjukkan mereka harusnya bisa melenggang ke final menghadapi pemenangan antara Real Madrid dan Manchester City.
Sepanjang sejarah Liga Champions, hanya satu tim yang pernah gagal melaju ke final setelah memenangkan leg pertama semifinal dengan keunggulan dua gol atau lebih. Klub tersebut yakni Barcelona.
Pada semifinal musim 2018/2019, Raksasa Catalan menang 3-0 di Camp Nou kemudian dibantai dengan skor 4-0 oleh Liverpool pada leg kedua yang berlangsung di Anfield Stadium. Hasil itu membuat Barca tersingkir dengan agregat 3-4.
Selain fakta Liga Champions itu, kecenderungan gol dalam head to head juga mendukung Inter. Empat kemenangan terakhir Milan melawan Nerazzurri semuanya hanya dengan selisih satu gol.
Untuk tetap memiliki harapan mencapai final, Milan harus melakukan sesuatu yang belum pernah mereka capai sejak Januari 2016, yakni mengalahkan tetangga mereka dengan selisih dua gol atau lebih.
Itu akan menjadi pekerjaan maha sulit. Pasalnya, benteng pertahanan Inter dalam performa terbaiknya di Liga Champions. Musim ini, Inter sudah menorehkan tujuh clean sheet. Ini kali pertama mereka melakukannya dalam satu musim dalam sejarah Liga Champions.
Fakta lain yang harusnya membuat Interisti lebih percaya diri menyambut leg kedua adalah dominasi Inzaghi atas Pioli dalam Derby della Madonnina.
Seperti diketahui, kemenangan kemarin adalah yang ketiga berturut-turut di kubu Inzanghi. Hattrick kemenangan dalam semusim ini merupakan yang pertama kalinya sejak musim 1994/1995.
"Saya sangat puas. Kami menjalani babak pertama yang luar biasa. Kami bisa saja mencetak lebih dari dua gol, tapi ini pertandingan yang hebat. Kami unggul, sekarang akan ada leg kedua di kandang dengan penggemar kami," kata Simone Inzaghi di UEFA.com.
Bek Inter, Francesco Acerbi kepada Sky Sport menyebut keunggulan 2-0 ini sangat bagus. Namun, ia mengingatkan timnya bahwa pekerjaan mereka belum selesai.
"Kami harus berhati-hati di leg kedua. Kami telah membuat satu langkah maju, tidak lebih. Mereka bisa melakukan apa yang kami lakukan malam ini di leg kedua,” tegasnya.
Pelatih Milan, Stefano Pioli yang berbicara kepada Prime Video sementara itu mengakui Inter memang pantas mendapatkan kemenangan di leg pertama. Walau begitu, ia menjanjikan upaya maksimal di leg kedua.
"Inter adalah tim yang lebih baik, dan pertandingan menjadi rumit, baik secara taktik maupun mental. Kami kecewa, tetapi ingin mengubah hasil ini di leg kedua," jelasnya.
Fikayo Tomori mewakili pemain Milan juga menolak menyerah. "Kami harus yakin bisa mencapai final. Kami kecewa, tapi ini baru leg pertama. Kami tahu mereka kuat, tapi jika kami bermain dengan kekuatan kami, kami bisa menyulitkan mereka," kata bek Milan tersebut.
Dengan hasil 2-0 kemarin, AC Milan yang tidak diperkuat Rafael Leao di San Siro wajib menang minimal dengan selisih tiga gol untuk membalikkan keadaan. Sebaliknya, Inter hanya membutuhkan hasil seri di kandangnya untuk menjadi finalis di Turki, 11 Juni mendatang. (amr/)