Sebaiknya, Konsumsi Setelah Hilang Asap
Ciki ngebul atau Cikibul kembali ramai dibicarakan. Bukan karena jajanan kekinian ini memiliki keunikan dapat mengeluarkan asap, melainkan memicu keracunan pada anak.
----------------------------------
PENAMPAKAN cikibul memang membuat sebagian anak anak atau remaja ingin mencoba jajanan kekinian tersebut. Apalagi saat memakannya akan keluar asap dari mulut kita. Tentunya ini membuat sensasi sendiri bagi peminatnya.
Sayangnya makanan ini dinilai berbahaya terutama bagi yang menghirup atau memakannya. Karena makanan ini menggunakan cairan nitrogen.
dr . Fifa Argentina, SpKK, dokter spesialis sub Devisi Dermatologi Infeksi RSMH sekaligus Sekretaris 2 IDI Wilayah Sumsel mengatakan, cairan nitrogen jika kena kulit dapat merusak kulit atau terbakar. "Bisa terbakar, jadi seperti luka bakar karena frost bite," jelasnya
Dikatakan, seharusnya penggunaan nitrogen cair untuk makanan disajikan oleh chef yang memang terlatih. "Setelah hilang asapnya baru makanan bisa dikonsumsi," jelasnya
Sementara Kepala BBPOM Palembang, Zulkifli telah melakukan sidak di sekolah dan memberikan sosialisasi kepada siswa-siswi agar tak membeli chikibul ini lagi. "Informasinya jajanan kekinkan ini tak hanya dijual di mall tapi juga ada yang jual depan sekolah,” Katanya.
Dari hasil sidak penjual menyajikan dalam bentuk berbeda. Seperti ada yang dituangkan atau siram dulu dalam wadah chiki dan gas nya dicampur setelah itu dimasukkan ke wadah lain. "Ada juga yang chiki nya dimasukkan wadah lalu langsung di siram dengan gas nitrogen,” Jelasnya. Baca juga : Lima Rekomendasi Makan Pempek Lezat di Palembang
Dalam hasil sidak, lanjutnya, sudah ada informasi dari pihak owner dari penjual ice smokey atau chiki ngebul bahwa untuk chiki sudah memiliki izin PIRT. Gas nya masih di telusuri apa benar nitrogen food grade (aman konsumsi). “Kalau chiki nya kita juga sudah lakukan uji, ini aman karena tidak mengandung pewarna berbahaya, dan gas ini kita lagi pastikan ke sumber nya apa benar food grade,” ujarnya.
Tapi yang pasti membuat kenapa ini jadi membahayakan, kemungkinan dari sisa cairan gas nitrogen yang belum sepenuhnya mencair/mengas yang kemudian kena kulit.
“Jadi berdasarkan literatur kedokteran, penyebab burn (terbakar) ini bukan hanya panas tapi juga suhu dingin yang sangat dingin (ekstrim). Seperti nitrogen ini yang kalau kena kulit dapat menyebabkan terbakar,” Tukasnya.(nni)