Sejarah Berdirinya Sriwijaya FC, Sosok Ini Jadi Promotornya
PALEMBANG - Berhentinya liga 2 musim ini terpaksa membuat club sepakbola kebanggaan Wong Kito, Sriwijaya FC terpaksa bubar.
Padahal Sriwijaya FC sedang gencar-gencarnya untuk kembali ke Liga 1. Bubarnya klub musim ini membuat Sriwijaya FC harus merelakan Liga 1 tidak ada lagi di Palembang musim mendatang.
Padahal di Liga 1. Sriwijaya FC adalah raksasa. Sejak berdiri 2004. Sriwijaya FC mencatatkan beberapa prestasi. Baca juga : Sulit Bangkit karena Duit Baca juga : Deretan Prestasi Sriwijaya FC Sejak 2005, Musim Ini SFC Harus Bubar
Bahkan, pada musim 2007/2008, Sriwijaya FC berhasil menjadi klub dengan status double winner. Juara Liga Indonesia dan Juara Piala Indonesia.
Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Faisal Mursyid SH selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC mengatakan, berdirinya SFC ini dilatarbelakangi setelah suksesnya pelaksanaan PON XVI Sumsel 2004.
Saat itu, Sumatera Selatan khususnya di Kota Palembang, telah berdiri Komplek Olahraga Jakabaring Palembang dan di dalam komplek olahraga tersebut berdiri Stadion Gelora Sriwijaya yang berstandar Internasional. Baca juga : Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA dan Kunci Jawabannya Baca juga : Kamu Nanya, Kamu Bertanya-Tanya ? Ini Nih Yang Bikin Kalimat Itu Viral
“Namun sangat disayangkan Sumatera Selatan pada saat itu belum ada Klub Sepakbola Divisi Utama yang akan menggunakan Stadion tersebut," katanya kepada koransumeks.com.
Pada saat itu ada salah satu Klub Divisi Utama, yaitu Persijaktim Solo FC yang bersedia di take over, proposal diajukan kepada Gubernur Sumatera Selatan pada saat itu yakni Syahrial Oesman. Baca juga : Sriwijaya FC dan Empat Tim Raksasa di Dunia yang Butuh Puluhan Tahun untuk Kembali ke Kasta Teratas Baca juga : Liga 1 Tanpa Degradasi, Sriwijaya FC Bubar
Gubernur, Syahrial Oesman menyambut baik dan setelah melalui beberapa kali perundingan dan rapat-rapat, pada tanggal 23 Oktober 2004 ditandatangani lah perjanjian Take Over Klub Divisi Utama PSSI Persijaktim Solo FC.
“Klub yang di take over itu kemudian disepakati dinamakan Sriwijaya FC dan dinyatakan bahwa Sriwijaya FC berdiri pada tanggal 23 Oktober 2004," jelasnya.
Gagasan adanya klub Divisi Utama di Sumatera Selatan, akhirnya terwujud dan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, mulai terkenal, dengan adanya Kompetisi Divisi Utama PSSI Tahun 2005, yang diikuti salah satu tim dari Sumatera Selatan, yaitu Sriwijaya FC.
Dalam perjalanan karier nya, Club yang bermarkas di Stadion Gelora Sriwijaya itu membawa harum nama Sumatera Selatan dengan mencatatkan sejumlah prestasi gemilang.
"Kurun waktu 2007/2008 sampai dengan 2012 SFC berjaya. Setelah pasca 2012 dan 2017 masih bertahan di liga 1," sampainya. Baca juga : Jangan Lagi Carut Marut Baca juga : Protes Tak Digubris
Namun, pada 2018 SFC mengalami penurunan dengan terdegradasi ke liga 2 sampai dengan dihentikan nya liga 2 di tahun ini, SFC belum mampu bangkit untuk kembali berkompetisi di liga 1.
"Tentu yang mempengaruhi ini banyak, baik itu faktor teknis maupun non teknis. Apalagi ketidaknormalan liga karena covid pada 2019,2020 dan 2021. Kemudian di 2022 (ada tragedy kanjuruhan)," pungkasnya. (tin)