Polres Musi Rawas Bersama Forkopimda Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Polres Musi Rawas Bersama Forkopimda Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi-Foto: IST-
MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Menghadapi ancaman bencana akibat fenomena hidrometeorologi, Polres Musi Rawas (Mura) bersama unsur Forkopimda dan stakeholder terkait menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana.
Langkah ini menjadi bagian dari kesiapsiagaan bersama dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang tengah melanda sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Apel siaga dipimpin langsung oleh Kapolres Musi Rawas AKBP Agung Adhitya Prananta, SH, SIK, MH, didampingi Wakapolres Kompol Hendri SH, para pejabat utama (PJU) Polres Mura, kapolsek jajaran, serta personel gabungan TNI–Polri, BPBD, Basarnas, dan instansi terkait.
Dalam arahannya, Kapolres menegaskan bahwa apel ini merupakan langkah preventif untuk memastikan kesiapan seluruh personel dan peralatan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, maupun angin puting beliung.
BACA JUGA:Tanggap Bencana Hidrometeorologi Hingga Februari 2026, Ribuan Personel Gabungan Dikerahkan di Sumsel
“Beberapa bulan terakhir cuaca ekstrem melanda hampir seluruh wilayah Sumsel, termasuk Musi Rawas. Kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai bencana alam,” ujar AKBP Agung, Rabu (5/11).
Kapolres menjelaskan, fenomena hidrometeorologi adalah interaksi antara atmosfer, air, dan laut yang memengaruhi siklus air, curah hujan, serta keseimbangan air di alam. Jika intensitasnya tinggi, maka dapat memicu banjir, tanah longsor, maupun kebakaran lahan, yang berpotensi menimbulkan kerugian materi bahkan korban jiwa.
Menurutnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Musi Rawas tergolong rawan bencana.
Untuk banjir, daerah yang kerap terdampak antara lain Kecamatan Muara Kelingi, Muara Lakitan, dan BTS Ulu. Beberapa waktu lalu, banjir sempat melanda Muara Kelingi dan merendam 45 rumah warga. Meski sifatnya musiman dan cepat surut, kondisi tersebut tetap menjadi perhatian serius aparat gabungan.
BACA JUGA:Sumsel United Optimistis Tantang Garudayaksa FC di Bogor, Nilmaizar Bawa 23 Pemain Terbaik
BACA JUGA:Bitcoin Tembus Rp1,8 Miliar, Ethereum Bertahan di Rp65 Juta: Dinamika Pasar Kripto Hari Ini
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Penanganan bencana memerlukan sinergi antara Polri, TNI, BPBD, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat. SDM, sarana, dan prasarana juga harus disiapkan dengan matang,” tegas Kapolres.
Sebagai tindak lanjut dari apel tersebut, Polres Musi Rawas bersama stakeholder akan menggelar rapat koordinasi dan evaluasi terhadap kondisi bencana selama satu bulan terakhir, guna memperkuat langkah antisipasi ke depan.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Musi Rawas, wilayah rawan longsor meliputi Kecamatan Selangit, Tiang Pumpung Kepungut (TPK), STL Ulu Terawas, dan Muara Beliti. Daerah-daerah ini tergolong dataran tinggi yang kerap terdampak saat curah hujan meningkat.
Sementara itu, daerah rawan banjir mencakup Muara Lakitan, Muara Kelingi, BTS Ulu, Megang Sakti, Selangit, dan STL Ulu Terawas. Adapun daerah yang berpotensi terdampak angin puting beliung di antaranya Tugumulyo, Selangit, STL Ulu Terawas, Megang Sakti, dan TPK, wilayah padat penduduk yang rawan terdampak angin kencang.
Melalui kegiatan ini, Polres Musi Rawas menegaskan komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat dalam menjaga keselamatan dan kesiapsiagaan terhadap segala bentuk bencana alam.
