Pergaulan Bebas di Zaman Sekarang, Antara Modernitas dan Moralitas

Reporter: Tim |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 08 May 2025 - 18:29

Pergaulan bebas di era modern: kebebasan tanpa batas harus tetap dijaga dengan prinsip moral dan tanggung jawab. Mari kita dukung remaja untuk bijak dalam memilih pergaulan yang sehat dan penuh integritas! Oleh: Duratul Jannah, Nim : 2130403047--

SUMATERAEKSPRES.ID - Pergaulan bebas di zaman sekarang merupakan fenomena yang sulit dipandang dengan satu sisi saja.

Kita hidup dalam era globalisasi yang menawarkan keterbukaan informasi yang luar biasa. Batasan ruang dan waktu nyaris menghilang, dan teknologi semakin mempermudah komunikasi.

Namun, meskipun kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan, hal tersebut juga membawa tantangan sosial yang signifikan, terutama di kalangan remaja.

Pergaulan bebas sering kali diartikan sebagai kebebasan dalam menjalin hubungan sosial tanpa batasan yang ketat.

Namun, di balik kebebasan tersebut, terdapat banyak risiko yang mengintai. Kebebasan yang tidak dibarengi dengan kesadaran diri, tanggung jawab, dan nilai moral bisa berujung pada jebakan yang merusak masa depan seseorang.

Sebagai manusia, kita berhak untuk bergaul dan menjalin hubungan sosial. Itu adalah bagian alami dari kehidupan.

Namun, masalah muncul ketika pergaulan melampaui norma-norma yang berlaku, seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba, pesta minuman keras, hingga gaya hidup hedonis yang berlebihan.

Bagi sebagian anak muda, semua itu sering dianggap sebagai hal yang wajar atau bahkan keren. Padahal, dampaknya sangat fatal dan bisa memengaruhi masa depan mereka.

Tidak semua remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas adalah mereka yang tidak punya arah hidup atau bermasalah.

Banyak dari mereka yang mencari jati diri, atau merasakan kesepian akibat kurangnya perhatian dari orang terdekat.

pergaulan bebas di zaman sekarang, antara modernitas dan moralitas                            sumateraekspres.id - pergaulan bebas di zaman sekarang merupakan fenomena yang sulit dipandang dengan satu sisi saja.
kita hidup dalam era globalisasi yang menawarkan keterbukaan informasi yang luar biasa. batasan ruang dan waktu nyaris menghilang, dan teknologi semakin mempermudah komunikasi.
namun, meskipun kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan, hal tersebut juga membawa tantangan sosial yang signifikan, terutama di kalangan remaja.
pergaulan bebas sering kali diartikan sebagai kebebasan dalam menjalin hubungan sosial tanpa batasan yang ketat.
namun, di balik kebebasan tersebut, terdapat banyak risiko yang mengintai. kebebasan yang tidak dibarengi dengan kesadaran diri, tanggung jawab, dan nilai moral bisa berujung pada jebakan yang merusak masa depan seseorang.
baca juga:dpd ikal sumsel siap gelar musda i, ajak anggota berpartisipasi aktif dalam pemilihan ketua
baca juga: youtube apresiasi kemendikdasmen dengan gold play button, apresiasi peran teknologi pemerataan pendidikan
sebagai manusia, kita berhak untuk bergaul dan menjalin hubungan sosial. itu adalah bagian alami dari kehidupan.
namun, masalah muncul ketika pergaulan melampaui norma-norma yang berlaku, seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba, pesta minuman keras, hingga gaya hidup hedonis yang berlebihan. 
bagi sebagian anak muda, semua itu sering dianggap sebagai hal yang wajar atau bahkan keren. padahal, dampaknya sangat fatal dan bisa memengaruhi masa depan mereka.
tidak semua remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas adalah mereka yang tidak punya arah hidup atau bermasalah.
baca juga:tiga tersangka kasus suap pupr banyuasin resmi diserahkan ke jpu
baca juga:kejati sumsel gelar edukasi anti-bullying lewat program jaksa masuk sekolah di smkn 4 palembang
banyak dari mereka yang mencari jati diri, atau merasakan kesepian akibat kurangnya perhatian dari orang terdekat. 
ini adalah hal yang perlu kita sadari, dan peran keluarga, sekolah, serta masyarakat sangat penting. 
kita tidak bisa hanya menyalahkan remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas tanpa melihat lebih dalam kondisi lingkungan mereka.
solusi yang paling bijaksana bukan sekadar melarang, tetapi memberikan pendekatan yang lebih manusiawi dan penuh pemahaman.
edukasi tentang moral, seksualitas, dan bahaya pergaulan bebas harus dilakukan dengan cara yang terbuka dan jujur. 
baca juga:divonis 2 tahun penjara, arda pratama gelapkan dana proyek jalan untuk judi online
baca juga:aksi heroik kombes pol marsono, selamatkan ibu pingsan di simpang sekip
pendekatan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan memberikan pengetahuan yang logis dan menyentuh sisi emosional mereka.
anak muda zaman sekarang tidak kekurangan akal atau kemampuan berpikir kritis. mereka hanya membutuhkan panduan yang tepat dan contoh nyata dari orang-orang di sekitarnya.
jika kita menciptakan lingkungan yang sehat, mendukung, dan tidak menghakimi, saya yakin mereka akan lebih bijak dalam memilih pergaulan yang tepat.
pergaulan yang sehat bukanlah pergaulan yang membatasi kebebasan, namun justru yang melindungi. menjadi modern tidak berarti hidup tanpa arah dan kontrol.
di tengah arus modernitas yang begitu deras, menjaga nilai-nilai moral dan prinsip hidup yang baik adalah bentuk kebebasan yang sejati. 
baca juga:herman deru minta forki sumsel jaga nama baik sumsel di kejuaraan nasional karate
baca juga:diskominfo se-sumsel kompak desak menteri komdigi dan gubernur tuntaskan blankspot demi sumsel digital
inilah yang perlu kita teruskan: bahwa menjadi anak muda yang keren bukan berarti harus mengikuti gaya hidup bebas, tetapi bisa berdiri teguh dengan prinsip moral yang benar.