TNI AU Dukung Water Bombing hingga OMC
--
“Penetapan status siaga minimal dua daerah terdampak dan saat ini sudah ada tiga daerah mengajukan penetapan siaga, yaitu Ogan Ilir, Musi Banyuasin (Muba), dan Banyuasin,” ujar Iqbal didampingi Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman SKM MSi, Senin (5/5). Penetapan status lebih awal sebagai antisipasi panjangnya kemarau tahun ini sehingga karhutla dapat diatasi lebih baik dan cepat.
Pihaknya pun mendorong BPBD Kabupaten/Kota di Sumsel, terutama yang wilayahnya rawan karhutla seperti OI, Muba, Banyuasin, OKI agar menyiagakan personil dan peralatannya. “Kami berkoordinasi dengan Danlanud dan Danrem untuk penempatan personil satgas karhutla di titik-titik lokasi rawan,” terangnya.
Selain tim pemadaman di darat, Iqbal mengatakan pemadaman jalur udara sangat diperlukan untuk menjangkau titik api yang sulit. "Khusus pemadaman water bombing, kita berkoordinasi dengan BNPB dan TNI AU bahwa setelah penetapan status siaga karhutla, kita akan meminta bantuan helikopter patroli, water boombing, dan operasi modifikasi cuaca (OMC)," paparnya.
Operasi modifikasi cuaca penting mengatasi titik api (hotspot) dan karhutla agar kondisi lahan gambut tetap dalam keadaan basah dan tak terbakar. Apalagi berdasarkan prakiraan BMKG musim kemarau tahun ini lebih kering dibanding tahun sebelumnya. Sudirman menambahkan pelaksana water bombing dan TMC, Lanud Sri Mulyono Herambang (SMH) Palembang. “Biasanya untuk operasi TMC kita mulai Juni, setelah hujan semakin jarang dan penetapan SK Siaga Karhutla,” terangnya.
BACA JUGA:Potensi Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan, Musim Pancaroba Mulai Akhir April
BACA JUGA:Sambaran Petir Lebih Bengis di Musim Pancaroba, Ini Alasannya
Komandan Lanud SMH, Kolonel Pnb Zulfikri Arif Purba SSos MS (NSSS) menjelaskan TNI AU Lanud SMH bersama BPBD Provinsi Sumsel bersinergi bersama menghadapi potensi bencana pada musim kemarau dan antisipasi karhutla di wilayah Sumsel.
“Kita memberikan Dukopsbang (dukungan operasi penerbangan) dengan menyediakan sarana prasarana yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan operasi penanggulangan karhutla tahun ini,” ujarnya saat menerima audiensi Kalaksa BPBD Sumsel, M Iqbal Alsyahbana SSTP di ruang Catalina Lanud SMH beberapa waktu lalu.
Sebagaimana tahun lalu, Lanud SMH Palembang mengerahkan 7-10 helikopter patroli dan water bombing. Pelaksanaan operasi dipusatkan di Lanud SMH sebagai Dansubsatgas Udara Dalam Operasi Karhutla di Sumsel, mulai dari pengisian bahan bakar, pengaturan lalu lintas udara, hingga kolaborasi dan pelaksanaan operasi pemadaman.
Selain itu, Lanud SMH mengelar OMC ke wilayah Sumsel dan Jambi yang hasilnya efektif mencegah karhutla dengan hujan buatan pada beberapa titik hotspot. Saat itu menggunakan pesawat TNI AU C-212/A-2104 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Pihaknya mengirim tim atau pasukan OMC yang menabur garam (nacl) 8 ton di wilayah Sumsel dan 10 ton nacl di Jambi.
Misi OMC ini merupakan wujud sinergi dengan stakeholder dan instansi terkait, serta komitmen TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis).
Pada Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Karhutla Nasional 2025 di Pangkalan Militer TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Selasa (29/4), Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Negara RI, Budi Gunawan mengatakan Presiden RI, Prabowo Subianto menitipkan pesan kepada semua agar bersama-sama menanggulangi karhutla jangan sampai meluas, karena ini bukan soal lingkungan saja, tetapi juga kesehatan masyarakat, dan bisa mengganggu stabilitas kawasan hingga reputasi Indonesia di mata dunia internasional.
BACA JUGA:Himbauan BPBD Banyuasin: Angin Puting Beliung Ancam Rumah Warga, Siaga di Masa Pancaroba
BACA JUGA:Dinas Pertanian Sweeping Kandang Ayam, Antisipasi Pancaroba hingga Flu Burung
Sebagai upaya memperkuat koordinasi dan penanganan karhutla nasional, lanjut Budi, pemerintah telah membentuk Desk Koordinasi Penanganan Karhutla di bawah koordinasi Kementerian Polhukam, BNPB, Kementerian Kehutanan, TNI-Polri, serta Lingkungan Hidup. “Melalui Desk ini, semua kekuatan Pemerintah Pusat dan Daerah, TNI-Polri, serta masyarakat dan swasta bergerak bahu membahu dalam satu komando, satu tujuan menekan angka karhutla seminimimal mungkin bahkan zero karhutla,” terang Budi.
