https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Potensi Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan, Musim Pancaroba Mulai Akhir April

HUJAN EKSTREM: Warga melintasi jalan perumahan yang terendam banjir saat hujan intensitas tinggi atau ekstrem.-foto: ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut wilayah Sumatera Selatan saat ini belum memasuki masa peralihan musim dari hujan ke kemarau. Hingga saat ini hujan masih turun meski dengan intensitas ringan-sedang di sejumlah daerah.

"Sumsel belum memasuk musim pancaroba, saat ini masih musim hujan. Pancaroba diprakirakan akhir April hingga Mei (mulai) namti," ujar Pejabat Ahli Madya BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani.

Menurutnya, turunnya intensitas hujan saat ini disebabkan oleh faktor dinamika atmosfer yang tidak aktif di wilayah Sumsel dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan awan kurang signifikan. "Saat ini masih dalam periode musim hujan, potensi hujan masih ada walaupun intensitasnya menurun di hampir seluruh wilayah Sumsel," ungkapnya.

Dia menjelaskan, kondisi saat ini membuat beberapa wilayah terasa panas. Tak sedingin beberapa hari yang lalu. Meski begitu, potensi hujan masih akan terjadi di Sumsel. "Karena tutupan awan berkurang maka cuacanya seperti panas saat ini. Kalau potensi hujan beberapa hari ke depan masih ada, namun intensitas ringan hingga sedang dan bisa bersifat lokal," terangnya.

BACA JUGA:Angin Kencang Terjang Ponpes dan Tumbangkan Pohon, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Peringatan Dini Cuaca Ekstrem: Hujan Disertai Petir Terjadi di Seluruh Kecamatan Kota Palembang Hari Ini

Dari data yang dimilikinya, potensi ekstrem dalam 3 hari ke depan masih minim. "Namun, untuk potensi ekstrem ke depannya masih ada. BMKG masih akan memantau fluktuasi cuaca ini," tukasnya.

Diketahui puncak musim hujan telah berlangsung di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dan menimbulkan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah. Kini 12 daerah di Provinsi Sumsel sudah menetapkan siaga darurat banjir dan longsor sebagai langkah mitigasi efek bencana. 

Kepala Bidang Penanganam Darurat BPBD Sumsel, Sudirman mengakui saat ini di Provinsi Sumsel sudah ada 12 Kabupaten/ kota yang telah menetapkan status siaga darurat ini. Sebelumnya 10 daerah menaikkan status siaga, dimana 10 daerah itu merupakan daerah rawan bencana yaitu OKU, Banyuasin, Muba, OKU Timur, Prabumulih, OKI, Ogan Ilir (OI), Muratara, OKU Selatan, dan Muara Enim.

“Sekarang ditambah dua lagi daerah yang mengeluarkan SK siaga darurat, Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuk Linggau. Sehingga total menjadi 12 daerah," sampainya. Dengan demikian, masih ada 6 daerah yang belum mengeluarkan SK siaga darurat bencana, meliputi Provinsi Sumsel, Pali, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam, dan Palembang. "Untuk provinsi masih proses, belum selesai," ujarnya lagi. 

BACA JUGA:Alamak! Jumat, 14 Februari 2025 Sumsel Dilanda Cuaca Ekstrem: Hujan Petir dan Angin Kencang Ancam Wilayah Ini

BACA JUGA:Update Cuaca Ekstrem Palembang: Suhu Naik Turun, Hujan dan Petir Siang-Malam, Selalu Waspada Ya Lur!

Dikatakan, semestinya Provinsi sudah dapat menetapkan  jika dua kabupaten/kota lagi menaikkan status siaga. “Saat ini beberapa daerah yang sudah terjadi bencana banjir dan tanah longsor, skalanya masih dapat ditangani oleh daerah,” tegasnya. Yang penting tidak ada bencana yang besar, selagi kabupaten/kota bisa mengatasi artinya aman-aman saja. Walaupun belum penetapan siaga darurat, Pemprov Sumsel dan daerah sudah melaksanakan apel siaga. 

"Apel siaga sudah kita lakukan untuk kesiapsiagaan personel, peralatan, dan perlengkapan ketika terjadi bencana. Termasuk berkoordinasi dengan BMKG untuk perkembangannya," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan