Identifikasi Wilayah Rawan Peredaran Narkotika, BNNP Minta Seluruh Ambil Peran Pemberantasan
APRESIASI : Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel memberikan apresiasi kepada berbagai instansi yang ikut berperan dalam pemberantasan peredaran narkotika di Sumsel.-foto: budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Permasalahan narkotika di Indonesia menjadi salah satu perhatian Pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto dan penanggulangan ini masuk dalam program prioritas Asta Cita.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel, Brigjen Pol Guruh Achmad Fadiyanto mengatakan pemberantasan peredaran narkotika merupakan salah satu yang disoroti pemerintah pusat.
Untuk itu sebagai salah satu upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Sumsel, pihaknya menggagas kegiatan Forum Komunikasi P4GN. "Forum Komunikasi P4GN merupakan wadah untuk mendukung program pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN)," ujarnya di sela-sela acara rapat Forum Komunikasi P4GN di Gedung DPD RI Jakabaring, Selasa (29/4).
Ia menegaskan, tak hanya di kota-kota besar, BNNP Sumsel menjadi leading sektor dalam program P4GN di daerah. "Kami berkomitmen menyukseskan program Asta Cita Presiden Prabowo dengan pendekatan komprehensif melibatkan berbagai stakeholder terkait," jelasnya.
BACA JUGA:Pengedar Narkotika Ditangkap di Kos-Kosan, Terancam Penjara
Guruh menjelaskan Forkom P4GN ini juga bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, organisasi masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan berbagai elemen masyarakat dalam mengatasi masalah narkotika. "Selain itu membangun komitmen bersama dengan pemangku kepentingan di wilayah untuk bersama-sama melaksanakan penanganan narkoba di wilayah Provinsi Sumsel," sebutnya.
Pihaknya berharap bisa mengidentifikasi wilayah rawan peredaran narkoba dan menentukan langkah intervensi yang akan dilakukan pada wilayah tersebut bersama pemangku kepentingan yang lain. "Sumsel salah satu wilayah rawan peredaran narkoba di Sumsel, setelah Aceh. Sebab itu kita perlu kerja sama dengan seluruh stakeholder dan pemangku wilayah di Sumsel," tutupnya.
