Perkembangan Terbaru Harga Bitcoin dan Ethereum, Pasar Kripto Diterpa Tekanan

Reporter: Dudun |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 22 Nov 2025 - 09:49

Perkembangan Terbaru Harga Bitcoin dan Ethereum, Pasar Kripto Diterpa Tekanan-Foto: IST-

SUMATERAEKSPRES.ID — Pasar aset digital kembali bergerak di zona negatif. Dua kripto terbesar, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), mengalami pelemahan cukup tajam dalam 24 jam terakhir.

Bitcoin kini bertengger di sekitar US$ 85.184, merosot sekitar 2%, sementara Ethereum turun hampir 3% ke level US$ 2.754.

Tekanan ini mencerminkan meningkatnya kehati-hatian investor global terhadap aset berisiko.

Untuk Bitcoin, tekanan kian terasa setelah harga sempat menuju US$ 82.000, yang selama ini dianggap sebagai support psikologis penting bagi pelaku pasar besar.

Ethereum mengalami tekanan lebih dalam karena terjadinya arus keluar dana dari produk investasi institusional, termasuk ETF, serta likuidasi posisi long yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi tersebut membuat performa Ether lebih rapuh dibanding Bitcoin.

Secara makro, ketidakpastian terkait arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat, minimnya likuiditas global, serta meningkatnya sentimen risk-off memicu aksi jual pada aset kripto.

Investor institusional memilih menahan risiko dan beralih ke aset yang lebih aman, sehingga kripto kembali menjadi sasaran penyesuaian portofolio.

Analis teknikal menilai Ethereum sedang berada dalam pola descending trendline, yang menahan setiap upaya reli.

Resistance kuat membuat harga Ether berulang kali gagal menembus level pemulihan.

perkembangan terbaru harga bitcoin dan ethereum, pasar kripto diterpa tekanan                            sumateraekspres.id — pasar aset digital kembali bergerak di zona negatif. dua kripto terbesar, bitcoin (btc) dan ethereum (eth), mengalami pelemahan cukup tajam dalam 24 jam terakhir.
bitcoin kini bertengger di sekitar us$ 85.184, merosot sekitar 2%, sementara ethereum turun hampir 3% ke level us$ 2.754.
tekanan ini mencerminkan meningkatnya kehati-hatian investor global terhadap aset berisiko.
untuk bitcoin, tekanan kian terasa setelah harga sempat menuju us$ 82.000, yang selama ini dianggap sebagai support psikologis penting bagi pelaku pasar besar.
baca juga:ptba gelar layanan kesehatan dan pmt untuk tekan angka stunting di kertapati
baca juga:presentasi uji publik, wamen ossy tekankan transparansi dan akses informasi bagi masyarakat
ethereum mengalami tekanan lebih dalam karena terjadinya arus keluar dana dari produk investasi institusional, termasuk etf, serta likuidasi posisi long yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.
kondisi tersebut membuat performa ether lebih rapuh dibanding bitcoin.
secara makro, ketidakpastian terkait arah kebijakan suku bunga amerika serikat, minimnya likuiditas global, serta meningkatnya sentimen risk-off memicu aksi jual pada aset kripto.
investor institusional memilih menahan risiko dan beralih ke aset yang lebih aman, sehingga kripto kembali menjadi sasaran penyesuaian portofolio.
baca juga:pertamina drilling dorong talenta masa depan, vp human capital jadi pembicara utama di iccn connects 2025
baca juga:pertamina drilling perkuat kolaborasi global lewat mou teknologi pemboran lateral
analis teknikal menilai ethereum sedang berada dalam pola descending trendline, yang menahan setiap upaya reli.
resistance kuat membuat harga ether berulang kali gagal menembus level pemulihan.
di indonesia, investor juga harus memperhatikan faktor nilai tukar rupiah dan kedalaman likuiditas di platform lokal.
meski harga kripto dalam dolar masih tinggi secara historis, risiko dalam rupiah tetap besar akibat volatilitas dan perbedaan spread.
bitcoin, sebagai kripto dengan kapitalisasi terbesar, kini memasuki fase yang menunjukkan berkurangnya optimisme pasar.
baca juga:pertamina drilling perkuat daya saing industri pemboran lewat transformasi knowledge management
baca juga:pertamina drilling pacu lompatan inovasi, value creation dif 2025 sentuh rp 898 miliar
sementara ethereum, meskipun memiliki utilitas luas di sektor smart contract dan aplikasi terdesentralisasi, masih dibebani arus keluar dana dan tekanan teknikal yang signifikan.
kendati pasar sedang melemah, beberapa pengamat melihat peluang koreksi sebagai fase konsolidasi sebelum potensi pemulihan berikutnya.
katalis seperti regulasi yang lebih jelas atau adopsi institusional skala besar bisa menjadi pemicu perubahan arah pasar.
para investor—baik di palembang maupun wilayah indonesia lainnya—disarankan tidak hanya terpaku pada angka nominal harga, tetapi juga menimbang kombinasi faktor global, kondisi domestik, serta dinamika regulasi.
untuk saat ini, pasar kripto berada pada titik krusial. level-level penting seperti us$ 82.000 untuk bitcoin dan us$ 2.700–2.850 untuk ethereum diprediksi menjadi penentu apakah tren bearish akan berlanjut atau pasar mulai membentuk dasar untuk fase reborn.