SUMATERAEKSPRES.ID-Indonesia Career Center Network (ICCN) kembali memperkuat perannya sebagai jejaring pusat karier nasional melalui penyelenggaraan ICCN Connects 2025 di Telkom University, Bandung, Rabu (19/11). 

Mengangkat tema “The Future-Ready Partnership: Navigating Digital-Green Transition through Campus–Industry Synergy”, forum ini menyoroti tuntutan dunia kerja di era percepatan digitalisasi dan transisi menuju ekonomi hijau.

Abimanyu Suryadi, VP Human Capital PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), hadir sebagai pembicara kunci. 

Dalam paparannya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri demi memastikan generasi muda memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

BACA JUGA:Pertamina Drilling Perkuat Kolaborasi Global Lewat MoU Teknologi Pemboran Lateral

BACA JUGA:Pertamina Drilling Perkuat Daya Saing Industri Pemboran Lewat Transformasi Knowledge Management

Perubahan struktur industri global menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki lebih dari sekadar kemampuan akademis. 

Adaptasi terhadap teknologi, pemahaman keberlanjutan, serta kesiapan menghadapi dinamika industri menjadi kebutuhan utama. Perguruan tinggi pun ditantang untuk menghasilkan SDM yang kompetitif dan responsif terhadap perubahan tersebut.

Presiden ICCN, Dr. Rosaria Mita Amalia, S.S., S.IP., M.Hum., menekankan bahwa kerja sama lintas sektor merupakan kunci utama dalam menciptakan talenta unggul yang mampu menghadapi transformasi digital dan hijau.

“Sinergi kampus, ICCN, dan industri adalah fondasi dalam membangun talenta masa depan. Melalui kolaborasi ini, kita memperkuat kesiapan SDM untuk mendukung masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan dan kompetitif secara global,” ungkapnya.

BACA JUGA:Empat Pencuri Pipa Besi Pertamina Diciduk Polisi Saat Hendak Jual Barang Curian

BACA JUGA:Kumpulkan 1.088 Kantong Darah, Sumbangsih Kilang Pertamina Plaju

Dalam materi bertajuk “Fostering Diversity, Equity & Inclusion for Excellence Performance at Pertamina Drilling”, Abimanyu menjelaskan bagaimana prinsip keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) diinternalisasikan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan berorientasi pada kinerja tinggi.

“Budaya kerja berbasis DEI menjadi landasan penting bagi organisasi yang ingin tetap kuat, adaptif, dan memiliki daya saing jangka panjang. Kami berkomitmen menciptakan ruang bagi setiap talenta untuk berkembang dan berinovasi,” jelas Abimanyu.