Audemars Piguet Royal Oak Offshore Selfwinding, Perpaduan Keanggunan dan Inovasi
Elegan, berani, dan ikonik—Audemars Piguet Royal Oak Offshore Selfwinding bukan sekadar jam tangan, tapi simbol prestise dalam dunia horologi mewah. Foto:s Piguet Royal --
SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam dunia jam tangan mewah, nama Audemars Piguet selalu identik dengan presisi, gaya, dan inovasi.
Salah satu masterpiece yang terus menarik perhatian kolektor global adalah Royal Oak Offshore Selfwinding.
Sejak kemunculannya pada 1993, jam tangan ini tak sekadar menjadi alat penunjuk waktu, melainkan ikon keberanian dalam desain horologi modern.
Dari Royal Oak ke Offshore: Evolusi Sang Ikon
Royal Oak Offshore lahir sebagai reinterpretasi dari Royal Oak yang legendaris, pertama kali diperkenalkan pada 1972.
Dengan dimensi lebih besar, detail lebih maskulin, dan material yang lebih modern, Offshore menandai pergeseran tren jam tangan mewah ke arah gaya berani dan sporty.
BACA JUGA:Dishub Prabumulih Gencar Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas ke Sekolah
BACA JUGA:6 Warga Sungai Medang Jadi Korban Gigitan Anjing Rabies, Dinkes Prabumulih Lakukan Pemantauan Ketat
Langkah berani Audemars Piguet ini awalnya kontroversial, namun justru menjadikannya pionir dalam industri.
Desain yang Memikat
Salah satu ciri utama Royal Oak Offshore adalah case berukuran 42–44mm yang kokoh namun tetap elegan di pergelangan tangan.
Material yang digunakan pun beragam, mulai dari baja tahan karat, titanium, keramik, hingga emas 18 karat untuk varian eksklusif.
Bezel octagonal dengan delapan baut khas rancangan Gerald Genta masih dipertahankan, menjadi simbol ikonik yang membedakan Royal Oak dari jam tangan mewah lain.
BACA JUGA:Polisi Bantu Warga Sulap Lahan Tidur Jadi Kebun Nanas, Dukung Ketahanan Pangan di Lahat
BACA JUGA:Kebijakan Kendaraan Listrik 2025: Subsidi Menunggu Finalisasi, Tantangan Masih Menghadang
Pada bagian dial, motif “Tapisserie” khas Audemars Piguet menghadirkan kesan sporty sekaligus mewah.
